Lia bocah perempuan berumur enam tahun masih trauma dan sesekali menanyakan keberadaan keluarganya yang dinyatakan tewas tertimbun tanah longsor di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, pertengahan Januari 2021.

"Keadaan Lia sehat tetapi masih trauma. Cerita Bibinya Lia tiga hari pascalongsor dia mencari ayah, mama, dan saudaranya," kata dr Monika Astria Hutagalung, dilaporkan, Senin.

Dokter muda itu, bersama rombongannya menjenguk Lia yang saat ini diasuh bibinya di sebuah pondok kayu di area perbukitan di Dusun Cabai, Desa Patikalain.

"Lia kita kasih banyak boneka, cokelat dan logistik untuk kebutuhan hidup Lia. Kita lihat di pondokan kayu itu mereka memerlukan alat masak, pakaian, juga sendal," ujarnya.

Camat Hantakan, Kartadipura, menambahkan, sampai saat ini batang tubuh ayah dan kakanya, belum bisa ditemukan.

"Sudah dilaksanakan pencarian tidak ketemu, pihak keluarga sudah menganggap tanah bekas longsoran itu menjadi kuburan mereka jadi tidak diganggu lagi," ujarnya.

Hari ini, Monika bersama relawan dari Barabai, relawan Kandangan dan organisasi Gerakan Aksi Baik, menyisir Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa untuk membagikan logistik, pemeriksaan kesehatan dan melakukan trauma healing kepada anak anak korban banjir bandang.

Sementara itu, saat terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Mandila, Desa Patikalain Kecamatan Hantakan, ayah, mama dan dua saudara Lia meninggal dunia tertimbun tanah longsor.

Beruntung Lia berhasil diselamatkan warga setempat dalam timbunan tanah.

Rumahnya beserta tiga buah rumah tetangganya sampai saat ini masih tertimbun tanah longsor, begitu pun 1 balai adat masyarakat Dayak.

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021