Wabup HST, Berry Nahdian Forqon siap asuh Lia bocah perempuan berumur enam Tahun yang keluarganya dinyatakan tewas tertimbun tanah longsor.
Saat insiden banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Mandila, Desa Patikalain Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ayah, Ibu dan dua saudaranya tewas tertimbun tanah longsor. Beruntung Lia berhasil diselamatkan warga setempat dalam timbunan tanah.
Rumahnya beserta tiga unit rumah tetangganya sampai saat ini masih tertimbun tanah longsor, begitu pun satu balai adat masyarakat Dayak.
"Keadaan ading Lia masih sehat, tapi memang ading Lia nya masih trauma. Cerita Bibinya Lia tiga hari pasca longsor itu dia masih cari Ayah, Mama, dan saudaranya," ujar Dokter Umum, Monika Astria Hutagalung ke Antarakalsel. Minggu.
Dokter muda itu, bersama rombongannya menjenguk Lia yang saat ini diasuh bibinya di sebuah pondok kayu di area perbukitan di Dusun Cabai, Desa Patikalain.
"Lia kita kasih banyak boneka, coklat dan logistik untuk kebutuhan hidup Lia. Kita lihat di pondokan kayu itu mereka memerlukan alat masak, pakaian, juga sendal," ujar Dokter itu.
Sama seperti pengakuan Bibinya Lia, Camat Hantakan, Kartadipura mengatakan bahwa sampai saat ini batang tubuh ayah dan kakanya Lia belum bisa ditemukan.
"Sudah dilaksanakan pencarian tidak ketemu, pihak keluarga sudah menganggap tanah bekas longsoran itu menjadi kuburan mereka jadi kada diganggu lagi," ujarnya.
Hari ini, Monika bersama relawan dari barabai, relawan Kandangan dan organisasi Gerakan Aksi Baik, menyisir Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa untuk membagikan logistik, pemeriksaan kesehatan dan melakukan trauma healing kepada anak anak korban banjir bandang.
Kini, Lia kecil itu sudah diangkat anak asuh oleh Wakil Bupati HST, Berry Nahdian Forqan.
"Kami ingin memastikan, keselamatan, kebutuhan dasar Lia terpenuhi. Kami siap untuk menjadi bapak angkat anaknda Lia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Saat insiden banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Mandila, Desa Patikalain Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ayah, Ibu dan dua saudaranya tewas tertimbun tanah longsor. Beruntung Lia berhasil diselamatkan warga setempat dalam timbunan tanah.
Rumahnya beserta tiga unit rumah tetangganya sampai saat ini masih tertimbun tanah longsor, begitu pun satu balai adat masyarakat Dayak.
"Keadaan ading Lia masih sehat, tapi memang ading Lia nya masih trauma. Cerita Bibinya Lia tiga hari pasca longsor itu dia masih cari Ayah, Mama, dan saudaranya," ujar Dokter Umum, Monika Astria Hutagalung ke Antarakalsel. Minggu.
Dokter muda itu, bersama rombongannya menjenguk Lia yang saat ini diasuh bibinya di sebuah pondok kayu di area perbukitan di Dusun Cabai, Desa Patikalain.
"Lia kita kasih banyak boneka, coklat dan logistik untuk kebutuhan hidup Lia. Kita lihat di pondokan kayu itu mereka memerlukan alat masak, pakaian, juga sendal," ujar Dokter itu.
Sama seperti pengakuan Bibinya Lia, Camat Hantakan, Kartadipura mengatakan bahwa sampai saat ini batang tubuh ayah dan kakanya Lia belum bisa ditemukan.
"Sudah dilaksanakan pencarian tidak ketemu, pihak keluarga sudah menganggap tanah bekas longsoran itu menjadi kuburan mereka jadi kada diganggu lagi," ujarnya.
Hari ini, Monika bersama relawan dari barabai, relawan Kandangan dan organisasi Gerakan Aksi Baik, menyisir Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa untuk membagikan logistik, pemeriksaan kesehatan dan melakukan trauma healing kepada anak anak korban banjir bandang.
Kini, Lia kecil itu sudah diangkat anak asuh oleh Wakil Bupati HST, Berry Nahdian Forqan.
"Kami ingin memastikan, keselamatan, kebutuhan dasar Lia terpenuhi. Kami siap untuk menjadi bapak angkat anaknda Lia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021