Pascabanjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ternyata banyak menimbulkan berbagai masalah baru bagi warga yang terdampak. Mulai rumah hancur, longsor, sampah yang menumpuk di perkotaan hingga di aliran sungai.
Seperti terjadi di wilayah Desa Aluan Besar Rt 002, Kecamatan Batu Benawa. Raba atau sampah berbagai macam batang pohon masih menumpuk sepanjang 75 meter di sungai hingga membuat kwatir warga.
Akhirnya, warga berinisiatif bersama para relawan dan jajaran Dinas PUPR secara gotong royong membersihkan tumpukan raba tersebut pada Kamis (28/1).
"Raba ini sudah menumpuk sejak dua minggu yang lalu, sehari pascabanjir. Dan kalau melihat sebanyak ini tanpa menggunakan alat berat, mungkin membutuhkan waktu sampai setengah bulan membersihkan," kata Pejabat Kepala Desa Aluan Besar, Muhammad Said.
Menurutnya, gotong royong ini sudah sejak kemaren dan rencana besok juga ada relawan dari desa tetangga yang membantu.
"Mudah-mudahan cepat selesai, karena sangat berbahaya. Jika hujan sedikit saja karena air tidak mengalir akan tertahan oleh sampah, kemungkinan bisa banjir lagi," kata Said.
Karena terusan sungai ini juga ke kota Barabai, maka dampaknya juga akan sampai kesana kalau tidak secepatnya dibersihkan.
Sebelumnya, dari 340 buah rumah di wilayahnya menurut Said hanya dua buah rumah yang tidak tergenang banjir dan hampir semua warganya terdampak serta mengungsi.
"Ketinggian air sempat dari sepinggang hingga sedada orang dewasa saat itu," katanya.
Kepala Seksi Irigasi Dinas PUPR HST, Safar Harun menambahkan, saat ini masih ada empat titik genangan sampah kayu-kayuan yang tergenang di aliran sungai. Salah satunya di Desa Aluan Besar.
"Selain itu, di Desa Benawa Tengah dan Munti Raya Barabai juga ada tumpukan sampah kayu di sungai. Namun kami kesulitan menuju lokasi dan alat berat tidak bisa masuk. Karena sungainya berada di belakang rumah warga," katanya.
Sedangkan sungai yang ada di Desa Sungai Gatal Kecamatan Haruyan, sudah sejak kemaren di bersihkan warga. "Mudah-mudahan hari ini selesai," kata Harun.
Pihaknya terus berupaya membantu warga khususnya membersihkan sungai pascabanjir ini. "Kami juga menyiapkan mobil truk untuk mengangkut sampah atau batang-batang pohon di sungai tersebut," kata Safar.
Video kegiatan warga Desa Aluan Besar saat membersihkan tumpukan raba atau sampah di sungai :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Seperti terjadi di wilayah Desa Aluan Besar Rt 002, Kecamatan Batu Benawa. Raba atau sampah berbagai macam batang pohon masih menumpuk sepanjang 75 meter di sungai hingga membuat kwatir warga.
Akhirnya, warga berinisiatif bersama para relawan dan jajaran Dinas PUPR secara gotong royong membersihkan tumpukan raba tersebut pada Kamis (28/1).
"Raba ini sudah menumpuk sejak dua minggu yang lalu, sehari pascabanjir. Dan kalau melihat sebanyak ini tanpa menggunakan alat berat, mungkin membutuhkan waktu sampai setengah bulan membersihkan," kata Pejabat Kepala Desa Aluan Besar, Muhammad Said.
Menurutnya, gotong royong ini sudah sejak kemaren dan rencana besok juga ada relawan dari desa tetangga yang membantu.
"Mudah-mudahan cepat selesai, karena sangat berbahaya. Jika hujan sedikit saja karena air tidak mengalir akan tertahan oleh sampah, kemungkinan bisa banjir lagi," kata Said.
Karena terusan sungai ini juga ke kota Barabai, maka dampaknya juga akan sampai kesana kalau tidak secepatnya dibersihkan.
Sebelumnya, dari 340 buah rumah di wilayahnya menurut Said hanya dua buah rumah yang tidak tergenang banjir dan hampir semua warganya terdampak serta mengungsi.
"Ketinggian air sempat dari sepinggang hingga sedada orang dewasa saat itu," katanya.
Kepala Seksi Irigasi Dinas PUPR HST, Safar Harun menambahkan, saat ini masih ada empat titik genangan sampah kayu-kayuan yang tergenang di aliran sungai. Salah satunya di Desa Aluan Besar.
"Selain itu, di Desa Benawa Tengah dan Munti Raya Barabai juga ada tumpukan sampah kayu di sungai. Namun kami kesulitan menuju lokasi dan alat berat tidak bisa masuk. Karena sungainya berada di belakang rumah warga," katanya.
Sedangkan sungai yang ada di Desa Sungai Gatal Kecamatan Haruyan, sudah sejak kemaren di bersihkan warga. "Mudah-mudahan hari ini selesai," kata Harun.
Pihaknya terus berupaya membantu warga khususnya membersihkan sungai pascabanjir ini. "Kami juga menyiapkan mobil truk untuk mengangkut sampah atau batang-batang pohon di sungai tersebut," kata Safar.
Video kegiatan warga Desa Aluan Besar saat membersihkan tumpukan raba atau sampah di sungai :
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021