Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Jumlah penderita kusta yang terdeteksi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, kini mencapai 14 orang masing-masing tersebar di Kecamatan Banua Lawas, Murung Pudak, Tanjung dan Muara Uya.

Menurut Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Taufik di Tanjung, Kamis, dari hasil pendataan penderita kusta yang terdeteksi terbanyak di Kecamatan Banua Lawas sebanyak 10 orang, sisanya di Kecamatan Murung Pudak, Tanjung dan Muara Uya.

"Saat ini puskesmas telah melaksanakan program pengobatan gratis bagi penderita kusta dan masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular ini," jelas Taufik.

Dari hasil pendataan Dinas Kesehatan dan puskesmas penderita kusta di Kecamatan Banua Lawas yang pernah ditangani mencakup Desa Habau, Desa Banua Rantau, Desa Hapalah, Desa Bungin, Desa Bangkiling, Desa Hariang dan Desa Sei Gampa.

Dinkes juga mengharapkan bagi angota keluarga yang menderita penyakit kusta harus segera melaporkannya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan gratis agar bisa disembuhkan secara tuntas.

Sementara itu dari 14 orang yang terdeteksi menderita kusta sudah masuk tipe MB atau penyakit kusta yang tingkat penularannya sangat parah.

Taufik menambahkan kusta tipe MB memiliki karakteristik jumlah bercak banyak, ukuran bercak kecil-kecil dan bercak biasanya halus dan berkilat.

Penderita kusta tipe ini tingkat penyebarannya bisa melalui kontak tubuh dengan estimasi 100 orang yang kontak tubuh dengan satu orang penyakit kusta, maka dipastikan 2 hingga 5 orang positif terjangkit.

"Untuk penanganan pengobatan penderita kusta, Puskesmas secara khusus dan intensif melakukan pengobatan termasuk upaya pencegahan dengan pemeriksaan rutin terhadap anggota keluarga dan warga sekitar guna antisipasi penularannya," jelas Taufik.

Warga juga diimbau untuk selalu melaksanakan pola hidup bersih mengingat salah satu pemicu penyakit yang disebabkan Mycobacterium leprae ini akibat lingkungan yang kotor.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014