Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kalimantan Selatan bulan November 2020 mencapai 507,05 juta Dolar AS atau naik 43,21 persen jika dibanding ekspor bulan Oktober 2020 yang mencapai 354,06 juta Dolar AS. 

Kepala BPS Kalsel M Edy Mahmud dalam siaran pers di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, dibanding ekspor bulan Oktober 2020 sebesar 664,67 juta Dolar AS maka ekspor mengalami penurunan sebesar 23,71 persen.

"Kelompok komoditas barang paling banyak di ekspor yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 332,39 juta Dolar AS dan negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok senilai 163,35 juta Dolar AS," ujarnya.

Urutan kedua komoditas banyak di ekspor adalah kelompok lemak dan minyak hewan/nabati menyumbang ekspor dengan nilai 127,42 juta Dolar AS yang mengalami kenaikan sebesar 198,70 persen.

Sementara itu, di urutan ketiga adalah kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) dengan nilai ekspor sebesar 22,01 juta Dolar AS yang naik sebesar 32,36 persen.

Nilai impor Kalsel bulan November 2020 sebesar 28,22 juta Dolar AS atau turun sebesar 15,89 persen dibanding impor Oktober 2020 sebesar 33,56 juta Dolar AS. Dibanding November 2019 turun sebesar 71,73 persen. 

Komoditas barang berdasarkan H2 digit paling banyak diimpor adalah kelompok bahan bakar mineral 23,46 juta Dolar AS dan negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Malaysia sebesar 16,65 juta Dolar AS.

Tiga kelompok barang dengan nilai impor tertinggi yang masuk ke Kalsel adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) diikuti kelompok mesin-mesin pesawat mekanik (HS 84), kelompok berbagai produk kimia (HS 38).

Nilai impor untuk ketiga kelompok barang itu masing-masing adalah HS 27 sebesar 23,46 juta Dolar AS, HS 84 sebesar 2,44 juta Dolar AS dan HS 38 sebesar 0,60 juta Dolar AS.

"Neraca perdagangan ekspor impor Kalsel juga menggembirakan karena bulan November 2020 surplus sebesar 478,82 juta," ujar Mahmud dalam jumpa pers bulanan yang dilakukan secara virtual di kantor BPS Kalsel.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021