Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara mengajak petani bertanam Bunga Teratai (Nymphaea) di antara tanamam liar Putri Malu Raksasa (Mimosa Pigra) yang sering menutupi lahan pertanian sehabis masa panen.
"Sehingga ketika panen Bunga Teratai petani bisa sekaligus membersihkan Tanaman liar Putri Malu Raksasa yang menutup lahan pertanian," Ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan di Amuntai, Kamis.
Yuli mengatakan, petani sering malas membersihkan tanaman liar yang mereka sebut pula dengan istilah 'Susupan Gunung' (tanaman putri malu berasal dari daerah pegunungan) karena batang dan akarnya cukup keras menjalar dengan perkembangan cukup cepat menutupi lahan pertanian.
Namun dengan adanya tanaman Bunga Teratai yang dibudidayakan dilahan pertanian, petani bisa memanen sekaligus membersihkan lahan dari tanaman liar tersebut.
Yuli mengatakan, tehnik ini telah digunakan kelompok tani di Desa Pondok Babaris Kecamatan Sungai Pandan -Alabio sehingga hasilnya di lahan pertanian mereka paling sedikit dijumpai adanya tanaman liar Putri Malu Raksasa.
Para petani di Desa Pondok babaris menanam bunga teratai di sela-sela tanaman liar putri malu raksasa dan membersihkannya saat memanen bunga reratai.
Tanaman bunga teratai ini, kata Yuli, menghasilkan biji yang bisa diolah menjadi tepung 'talipuk' yang sering jadi bahan baku membuat aneka jenis kue tradisional seperti kue cincin, pais, dodol dan lainnya
Yuli mengatakan, tanaman Putri Malu Raksasa atau 'Susupan Gunung' paling banyak ditemui dilahan pertanian di Kecamatan Danau Panggang dan Babirik yang termasuk kawasan Polder Alabio.
Tokoh politikus berasal dari Kabupaten HSU pernah mengupayakan meminjam mesin ekskavator amfibi (apung) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk membersihkan Putri malu Raksasa diperairan dan lahan pertanian.
Namun dikatakan, jenis tanaman ini cepat tumbuh kembali dan menjalar apabila tidak dibersihkan sampai ke akar-akarnya.
Sehingga ketika mesin ekskavator amfibi membersihkan lahan dari tanaman liar, kondisi lahan pertanian masih teremdam air sehingga tanaman Putri Malu Raksasa masih bisa kerkembang dengan cepat.
Dinas Pertanian HSU, lanjut Yuli, hanya bisa memberi bantuan berupa obat-obatan peptisida untuk kelompok tani dengan jumlah terbatas.
Yuli menganggap, tehnik bertanam Bunga Teratai merupakan solusi yang bisa dicoba petani untuk membersihkan lahan dari Tanaman Putri Malu Raksasa secara berkesinambungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Sehingga ketika panen Bunga Teratai petani bisa sekaligus membersihkan Tanaman liar Putri Malu Raksasa yang menutup lahan pertanian," Ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan di Amuntai, Kamis.
Yuli mengatakan, petani sering malas membersihkan tanaman liar yang mereka sebut pula dengan istilah 'Susupan Gunung' (tanaman putri malu berasal dari daerah pegunungan) karena batang dan akarnya cukup keras menjalar dengan perkembangan cukup cepat menutupi lahan pertanian.
Namun dengan adanya tanaman Bunga Teratai yang dibudidayakan dilahan pertanian, petani bisa memanen sekaligus membersihkan lahan dari tanaman liar tersebut.
Yuli mengatakan, tehnik ini telah digunakan kelompok tani di Desa Pondok Babaris Kecamatan Sungai Pandan -Alabio sehingga hasilnya di lahan pertanian mereka paling sedikit dijumpai adanya tanaman liar Putri Malu Raksasa.
Para petani di Desa Pondok babaris menanam bunga teratai di sela-sela tanaman liar putri malu raksasa dan membersihkannya saat memanen bunga reratai.
Tanaman bunga teratai ini, kata Yuli, menghasilkan biji yang bisa diolah menjadi tepung 'talipuk' yang sering jadi bahan baku membuat aneka jenis kue tradisional seperti kue cincin, pais, dodol dan lainnya
Yuli mengatakan, tanaman Putri Malu Raksasa atau 'Susupan Gunung' paling banyak ditemui dilahan pertanian di Kecamatan Danau Panggang dan Babirik yang termasuk kawasan Polder Alabio.
Tokoh politikus berasal dari Kabupaten HSU pernah mengupayakan meminjam mesin ekskavator amfibi (apung) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk membersihkan Putri malu Raksasa diperairan dan lahan pertanian.
Namun dikatakan, jenis tanaman ini cepat tumbuh kembali dan menjalar apabila tidak dibersihkan sampai ke akar-akarnya.
Sehingga ketika mesin ekskavator amfibi membersihkan lahan dari tanaman liar, kondisi lahan pertanian masih teremdam air sehingga tanaman Putri Malu Raksasa masih bisa kerkembang dengan cepat.
Dinas Pertanian HSU, lanjut Yuli, hanya bisa memberi bantuan berupa obat-obatan peptisida untuk kelompok tani dengan jumlah terbatas.
Yuli menganggap, tehnik bertanam Bunga Teratai merupakan solusi yang bisa dicoba petani untuk membersihkan lahan dari Tanaman Putri Malu Raksasa secara berkesinambungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020