Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi meluncurkan Program Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) di Pantai Takisung, Kecamatan Takisung, Sabtu (29/8).

Program itu serupa padat karya yang bertujuan untuk memberdayakan kembali para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, setelah lesu terkena dampak pandemi COVID-19.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Regional IIKemenparekraf Neliyana mengatakan, kunjungan pariwisata turun sangat signifikan di masa pandemi COVID-19.

Hal itu, sebut dia,  membuat kesenjangan sosial semakin melebar karena sebanyak 1,7 juta pekerja sektor pariwisata juga terkena dampak.

Pemerintah pusat, jelas dia,  melakukan realokasi anggaran untuk memfokuskan kegiatan yang mendukung percepatan penanganan akibat COVID-19 dan memperbaiki ekonomi tenaga kerja pariwisata di masa darurat dan masa pemulihan.

Caranya, jelas dia,  melalui penguatan kualitas destinasi wisata melalui konsep pariwisata berkelanjutan dan penerapan sapta pesona

"Program BISA ini adalah yang pertama di Indonesia, sesuai dengan prinsip program Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) pariwisata yaitu partisipatif oleh dan untuk masyarakat di destinasi wisata. Hal ini guna menangani dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan mengutamakan standar health, hygiene dan safety. Kami berharap agar ekonomi pariwisata cepat pulih kembali," kata Neli.

Sementara, Sekretaris Daerah Tanah Laut  H Dahnial Kifli mengatakan,  pandemi berdampak kepada sektor ekonomi termasuk di KabupatenTanah Laut.

Sejak bulan Maret 2020, terang dia,  aktivitas pariwisata terhambat selama empat bulan. 

”Namun sekarang sudah bangkit tempat wisata kita,  sudah mulai ramai seperti Pantai Takisung, Batakan. Objek wisata kami yang baru booming saat ini yaitu Air Terjun Bajuin, namun pembukaan objek wisata tersebut tetap sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19,”ujarnya.

Krisis kesehatan, papar dia,  tidak sampai berdampak pada krisis ekonomi yang terlalu jauh,  karena akan berdampak pula pada krisis keamanan. 

Sekda mengaku, sangat  mengapresiasi program dari Kemenparekraf tersebut.

Sementara itu,  anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Komisi X HM Nur mengatakan, Gerakan BISA yang bersifat padat karya itu dilaksanakan dengan mengoptimalkan tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan masyarakat di destinasi wisata.

"Tujuan yang pertama pemberdayaan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak atau semacam padat karya. Kedua, mendukung pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari COVID-19," ungkap M Nur.

Dalam acara tersebut juga terdapat penyerahan berbagai  alat kebersihan dan dilakukan bersih-bersih di Pantai Takisung.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020