Gugus Tugas COVID-19 di Kalimantan Selatan hingga kini belum mengizinkan digelarnya ajang olahraga otomotif di provinsi itu karena masih tingginya kasus penyebaran virus corona.
"Kawan-kawan di kabupaten dan kota terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas kapan event bisa terlaksana. Namun hingga kini situasinya tidak memungkinkan," terang Ketua Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Kalimantan Selatan Edy Sudarmadi di Banjarbaru, Rabu.
Sejak pandemi pada Maret lalu, semua kejuaraan otomotif terhenti hingga sekarang. Dari 120 agenda kejuaraan daerah (kejurda), hanya 5 "event" yang sempat terlaksana di awal tahun.
Edy mengakui, gelaran olahraga otomotif memang kerap mengundang banyak penonton yang menyaksikan baik itu kejuaraan balap motor, balap mobil hingga adventure offroad dan sejenisnya.
Baca juga: IMI Kalsel segera tertibkan event ilegal
Untuk itulah, kehadiran penonton yang jumlahnya sangat banyak tersebut dirasa sulit dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Memang kalau kita lihat kejuaraan di luar negeri ada yang tanpa penonton. Namun apakah di sini siap seperti itu. Kita tahu pihak penyelenggara atau sponsor mengharapkan feedback dari penonton yaitu karcis masuk dan sebagainya," bebernya.
Kemudian atmosfer kejuaraan menurut Edy juga akan terasa sangat berbeda jika tak disaksikan penonton yang memberikan semangat lebih bagi pembalap atau rider yang tampil di lintasan.
Baca juga: Doni Monardo : COVID-19 adalah malaikat pencabut nyawa, jangan anggap enteng
"Kami masih mencari formula terbaik bagaimana event otomotif dapat terselenggara di masa pandemi ini. Karena kita tidak tahu kapan COVID-19 berakhir," timpalnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kawan-kawan di kabupaten dan kota terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas kapan event bisa terlaksana. Namun hingga kini situasinya tidak memungkinkan," terang Ketua Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Kalimantan Selatan Edy Sudarmadi di Banjarbaru, Rabu.
Sejak pandemi pada Maret lalu, semua kejuaraan otomotif terhenti hingga sekarang. Dari 120 agenda kejuaraan daerah (kejurda), hanya 5 "event" yang sempat terlaksana di awal tahun.
Edy mengakui, gelaran olahraga otomotif memang kerap mengundang banyak penonton yang menyaksikan baik itu kejuaraan balap motor, balap mobil hingga adventure offroad dan sejenisnya.
Baca juga: IMI Kalsel segera tertibkan event ilegal
Untuk itulah, kehadiran penonton yang jumlahnya sangat banyak tersebut dirasa sulit dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Memang kalau kita lihat kejuaraan di luar negeri ada yang tanpa penonton. Namun apakah di sini siap seperti itu. Kita tahu pihak penyelenggara atau sponsor mengharapkan feedback dari penonton yaitu karcis masuk dan sebagainya," bebernya.
Kemudian atmosfer kejuaraan menurut Edy juga akan terasa sangat berbeda jika tak disaksikan penonton yang memberikan semangat lebih bagi pembalap atau rider yang tampil di lintasan.
Baca juga: Doni Monardo : COVID-19 adalah malaikat pencabut nyawa, jangan anggap enteng
"Kami masih mencari formula terbaik bagaimana event otomotif dapat terselenggara di masa pandemi ini. Karena kita tidak tahu kapan COVID-19 berakhir," timpalnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020