Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, menyampaikan pertanian erat kaitannya dengan alam terbuka, seperti cuaca dan iklim, dalam pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional, Desa Samuda, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)

Ia mengatakan, para pertanian perlu memiliki pengetahuan tentang cuaca dan iklim, apalagi dikenal selama ini cuaca dan iklim seperti faktor pembatas yang berpengaruh pada hasil pertanian, dan menjadi faktor pembatas ini sebagai pendukung dalam peningkatan kualitas pertanian.

 "Adanya pengetahuan cuaca dan iklim bagi para petani, penyuluh pertanian dan pengamat hama menjadi penting lebih awal, edukasi dilakukan BMKG salah satu satu melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional," katanya, dalam sambutan secara virtual, Selasa (11/8).

Dijelaskan dia, SLI tahun sebelumnya dibagi tiga, SLI dengan silaturrahmi atau kepada pemerintah daerah, SLI II kunjungan kepada para penyuluh pertanian, dan SLI III dengan kelompok-kelompok tani.

Baca juga: Video : Syukuran panen padi Poktan Cinta Maju bersama Gubernur Kalsel

Di tahun 2020, pihaknya mencoba merubah mindset dengan langsung ke operasional, harapannya para petani, penyuluh pertanian, dapat turun bersama untuk kegiatan musim tanam, dan telah terlihat dampaknya dengan peningkatan produktifitas hasil pertanian.

Peningkatan ini terbangun ada kolaborasi yang bagus, antara kelompok tani di lapangan, penyuluh pertanian dan rekan-rekan BMKG di daerah, dalam upaya bagaiman menghadapi cuana dan iklim untuk penyiapan strategi tanam.

"Terus bagaimana fluktuasi cuaca di periode tersebut, dengan metode dan terbangun kolaborasi ini dalam praktiknya di SLI berdampak pada produktiftas, dan untuk mengukur produktifitas dilakukan Badan Pencatatan Statistik (BPS) sehingga validalitas data obyektif," katanya.

Menurut dia, SLI Operasional dapat dijadikan forum komunikasi para petani, penyuluh pertanian dan BMKG, cuaca dan iklim tidak lagi jadi faktor pembatas tapi menjadi fakltor penunjang produktifitas.

Selain SLI di kalsel, ada beberapa tempat SLI Operasional, seperti di Temanggung, Jawa Tengah, dengan produk bawang merah, di Temanggung ada ancaman sempat terjadi beberapa kali ancaman cuaca ekstrem menjelang panen, karena bisa merusak hasil panen.

Baca juga: Gerakan pengendalian massal hama amankan produksi tanaman HSS

Pengaruh buruk ini bisa karena perubahan PH tanah, sehingga dengan peran BMKG dapat mengantisipasi lebih awal misalnya dengan pemberian air tawar, dan diketahui saat ini pentingnya untuk menginisiasiasi bidang pertanian sebab erat kaitannya dengan perubahan iklim.

"Ada pergeseran musim, cuaca ekstrem besar, jika tidak diantisipasi akan mengakibatkan gagal panen, maka dengan perlu kolaborasi tetap terjaga, tidak saja satu musim tanam tapi berkepanjangan," katanya.

Paling tidak komunikasi dan pentingnya informasi misalnya kegiatan petani akan melakukan pemupukan, kapan pemupukan bisa dilaksanakan bisa konsultasi dengan penyuluh pertanian dan pelaksanaannya juga melibatkan BMKG tentang situasi harian agar pemupukan tidak sia-sia.

Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) beruntung ada radar cuaca yang dimanfaatkan kegiatan pertanian, komunikasi, belajar bersama, dan untuk saling menguatkan potensi, baik dari potensi penyuluh, cuaca dan iklim dari BMKG, perannya saling menguatkan dalam meningkatkan produktiftas pertanian.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020