Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan lakukan tes swab secara masif terhadap sebanyak 661 warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang pernah kontak langsung dengan orang yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona.

Hal itu dilakukan setelah Bupati HST H Chairansyah bersama jajaran dan instansi terkait mengikuti rapat koordinasi pelaksanaan tes swab masif COVID-19 melalui vicon bersama Pemprov Kalsel di Auditorium Kantor Bupati setempat, Jumat (7/8).

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 14 Agustus 2020 hingga setelah perayaan HUT RI ke-75.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Chairansyah menyampaikan, laporan terkait perkembangan COVID-19 di HST per tanggal 6 Agustus 2020 .

Dimana, jumlah konfirmasi COVID-19 adalah sebanyak 179 orang, dalam perawatan 56 orang, pasien sembuh 114 orang dan meninggal 9 orang.

"Jumlah yang sudah dilakukan pemeriksaan PCR sebanyak 739 orang dengan hasil RT PCR konfirmasi positif 179 orang, Hasil RT PCR Negatif 414 orang dan yang belum keluar hasil RT-PCR sebanyak 146 orang," katanya.

Selanjutnya diterangkan Chairansyah, untuk tempat Karantina atau isolasi terdiri dari Rumah Singgah Eks Akper Murakata dengan Kapasitas 26 tempat tidur yang saat ini dihuni oleh 0 pasien.

Sedangkan yang berstatus konfirmasi saat ini ada 56 orang melakukan karantina mandiri di rumah.

"Ruang Isolasi di Rumah Sakit H Damanhuri Barabai saat ini berkapasitas 10 tempat tidur yang dihuni enam pasien suspek COVID-19," kata Bupati.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Dr HM Muslim melalui vicon menyampaikan, bahwa swab masif ini untuk menemukan sebanyak-banyaknya orang dari kontak-kontak erat yang ada dan merupakan upaya memutus rantai, menghambat dan mencegah terjadinya penularan.

"Swab masif yang dilaksanakan serentak di 13 kabupaten/kota itu menyasar 10.000 kontak erat dari kasus yang ada hingga saat ini," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya perlu melakukan identifikasi kontak-kontak erat yang saat ini berhubungan langsung dengan yang positif.

"Sasaran tiap kabupaten/kota ditetapkan dengan kriteria kontak erat kasus konfirmasi yang belum di swab, orang yang memenuhi kriteria suspek dan belum di swab, orang atau penduduk yang memenuhi kriteria probable dan belum di swab serta kelompok khusus yang berisiko seperti PNS, Lapas, dan Panti," kata Muslim.

"Untuk menghindari kekhawatiran masyarakat, mohon disosialisasikan melalui media yang ada untuk meyakinkan bahwa pengambilan swab tidak menimbulkan rasa sakit," tukasnya.

Dikatakan Muslim, Swab itu tidak sakit, hanya mengambil sedikit lendir yang ada di tenggorokan dan hidung. Petugas pun sangat berhati-hati dalam pengambilan sampel, alat pun tidak menimbulkan rasa, biasanya hanya terasa seperti sedikit tersedak tapi tidak menyakitkan. 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020