Menghadapi musim panas tim satuan tugas Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan kembali pasang 'kuda-kuda'.
Kapolres Hulu Sungai Utara (HSU) AKBP Pipit Subiyanto di Amuntai, Jum'at mengatakan, perlu evakuasi penanganan Karhitla sebelumnya sehingga kedepan bisa lebih cepat dan tepat lagi dalam menangani Karhutla.
"Kita juga bisa mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan apabila sejak dini melakukan evaluasi, pemetaan, meningkatkan koordinasi dan kerja sama," ujar Pipit.
Pipit mengatakan, meski ditengah penanganan Pandemi.COVID 19, kewaspadaan dan koordinasi dalam pencegahan dan penanganan Karhutla harus tetap dilakukan.
Memimpin rapat koordinasi (rakor) di ruang utama Mapolres HSU dihadiri instansi pemerintah daerah terkait, Pipit menambahkan pencegahan terjadinya Karhutla tidak sekedar menghindari kabut asap melainkan demi menunjang ketahanan pangan dan pembangunan nasional.
Kabag Ops Polres HSU Kompol Joko Sutopo yang selanjutnya memaparkan sejumlah kerawanan karhutla dimulai dari lokasi desa per kecamatan, akses menuju lokasi, sarana prasarana termasuk peralatan yang perlu disiapkan, pelibatan personil sampai ke pelosok desa
”Kalau dari kepolisian kita mengedepankan Bhabinkamtibmas dengan kendali para Kapolsek berkoordinasi dengan kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakaf setempat," kata Joko.
Sementara dari instansi pemerintah daerah Satpol PP dan Damkar siap dengan 30 personil dibawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan juga akan menyiapkan stok obat dan masker untuk antisipasi penyakit ISPA.
Selain itu Dinkes HSU akan memfasilitasi aparat desa untuk membikin sarana tempat obat menggunakan alokasi dana desa.
Sementara dari Dinas Sosial belum memiliki alokasi bantuan dalam.bentuk apa pun termasuk dana karhutla.
Instansi vertikal seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) siap membantu informasi pemilik tanah dan akses menjangkau lokasi berdasarkan informasi titik hotspot yang diberikan BPBD.
Perusahaan swasta seperti PT. Persada Dinamika Lestari (PDL) yang bergerak di sektor perkebunan sawit juga siap membantu dan dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla khususnya di Wilayah Kecamatan Banjang.
Pihak BPBD menginformasikan sesuai data 2019 Iahan yang sering terbakar berada di Kecamatan Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan dan kecamatan Haur Gading.
BPBD sempat mengusulkan agar kembali digencarkan penyuluhan kepada kelompok tani tentang cara membuka Iahan yang benar tanpa dibakar
Kasat Reskrim Polres HSU Iptu Kamarudin menyatakan penyuluhan kepada kelompok tani sudah dilaksanakan oleh jajaran Polres sampai Polsek dan mengambil tindakan tegas apabila ada warga yang membakar lahan dengan sengaja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kapolres Hulu Sungai Utara (HSU) AKBP Pipit Subiyanto di Amuntai, Jum'at mengatakan, perlu evakuasi penanganan Karhitla sebelumnya sehingga kedepan bisa lebih cepat dan tepat lagi dalam menangani Karhutla.
"Kita juga bisa mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan apabila sejak dini melakukan evaluasi, pemetaan, meningkatkan koordinasi dan kerja sama," ujar Pipit.
Pipit mengatakan, meski ditengah penanganan Pandemi.COVID 19, kewaspadaan dan koordinasi dalam pencegahan dan penanganan Karhutla harus tetap dilakukan.
Memimpin rapat koordinasi (rakor) di ruang utama Mapolres HSU dihadiri instansi pemerintah daerah terkait, Pipit menambahkan pencegahan terjadinya Karhutla tidak sekedar menghindari kabut asap melainkan demi menunjang ketahanan pangan dan pembangunan nasional.
Kabag Ops Polres HSU Kompol Joko Sutopo yang selanjutnya memaparkan sejumlah kerawanan karhutla dimulai dari lokasi desa per kecamatan, akses menuju lokasi, sarana prasarana termasuk peralatan yang perlu disiapkan, pelibatan personil sampai ke pelosok desa
”Kalau dari kepolisian kita mengedepankan Bhabinkamtibmas dengan kendali para Kapolsek berkoordinasi dengan kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakaf setempat," kata Joko.
Sementara dari instansi pemerintah daerah Satpol PP dan Damkar siap dengan 30 personil dibawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan juga akan menyiapkan stok obat dan masker untuk antisipasi penyakit ISPA.
Selain itu Dinkes HSU akan memfasilitasi aparat desa untuk membikin sarana tempat obat menggunakan alokasi dana desa.
Sementara dari Dinas Sosial belum memiliki alokasi bantuan dalam.bentuk apa pun termasuk dana karhutla.
Instansi vertikal seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) siap membantu informasi pemilik tanah dan akses menjangkau lokasi berdasarkan informasi titik hotspot yang diberikan BPBD.
Perusahaan swasta seperti PT. Persada Dinamika Lestari (PDL) yang bergerak di sektor perkebunan sawit juga siap membantu dan dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla khususnya di Wilayah Kecamatan Banjang.
Pihak BPBD menginformasikan sesuai data 2019 Iahan yang sering terbakar berada di Kecamatan Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan dan kecamatan Haur Gading.
BPBD sempat mengusulkan agar kembali digencarkan penyuluhan kepada kelompok tani tentang cara membuka Iahan yang benar tanpa dibakar
Kasat Reskrim Polres HSU Iptu Kamarudin menyatakan penyuluhan kepada kelompok tani sudah dilaksanakan oleh jajaran Polres sampai Polsek dan mengambil tindakan tegas apabila ada warga yang membakar lahan dengan sengaja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020