Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kalsel, Muhammad Rifani, menyampaikan pelaku penyerangan terhadap Polsek Daha Selatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) telah dikantongi identitasnya merupakan warga lokal, berinisial AR (20) berdomisili di wilayah Kecamatan Daha Selatan, dan berstatus masih bujangan.

Ia mengatakan, kejadian penyerangan terjadi dini hari Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita di Polsek Daha Selatan, pelaku ini melakukan penyerangan ke Polsek dengan terlebih dahulu melakukan penyiraman dengan bahan bakar bensin ke mobil patroli, dan langsung membakarnya.

"Tidak berapa pelaku masuk ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek, di mana ada dua personal yang lagi melaksanakan piket, yakni Brigadir Leo Nardo Latupapua dan Brigadir Djoman Sahat Manik Raja," katanya, dalam keterangan pers, kemarin.

Baca juga: Anggota DPR RI minta aparat waspada kemungkinan adanya simpatisan ISIS

Dijelaskan dia, Brigadir Leo Nardo Latupapua ini jabatannya sebagai Kanit SKPT dan yang yang bersangkutan sempat bergumul dengan pelaku sehingga korban mengalami luka parah dan meninggal di tempat, sementara rekan korban Brigadir Djoman Sahat Manik Raja juga mengalami luka.

Saat kejadian tersebut, sempat korban melakukan perlawanan satu lawan satu, korban dengan tangan kosong sementara dengan pelaku menggunakan senjata tajam jenis sebilah Samurai.

Ada pergumulan yang terekam karena ada Closed Circuit Television (CCTV) di ruang SPKT, tepatnya di lorong tengah dan tergambar jelas alur kejadiannya sebelumnya korban ditebas lehernya, melalui adanya  rekaman perkelahian dan pergumulan tersebut antara pelaku dan korban.

Baca juga: Kasubag Humas Polres HSS meninggal terjatuh saat pemakaman korban penyerangan

Walaupun satu wilayah bertempat tinggal, antara pelaku dan korban ini tidak saling mengenal, dan dari pelaku diamankan barang bukti antaralain, berupa satu bilah Samurai lengkap dengan sarungnya, tas dengan satu dompet dan uang recehan beberapa lembar.

Selain itu, bendera yang identik dengan identis organisasi terorisis ISIS, ID Card yang dilaminating juga dengan identitas ISIS, dan dalam tas juga ditemukan Al Qur'an kecil dan surat wasiat yang dibuat pelaku yang ditujukan agar diketahui khalayak.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020