Martapura, (Antaranews Kalsel) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banjar, Mengadakan Kegiatan Forum Penguatan Ketahanan Ideologi Negara bertempat di Aula Kesbangpol  lantai 3 Selasa,(22/04)

Pertemuan tersebut selain dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Banjar Sahda Mariadi, juga turut hadir beberapa Narasumber Mahyudin Dosen Universitas Ahmad Yani, Fuji Astuti Kesbangpol Provinsi,  Mayor Arm Answari jadi Kasdim 1006 dan dari Pemkab Banjar selaku narasumber.

 Hary Supriadi asisten Pemerintahan  juga dihadiri oleh Forum FKDM, FKUB, FKUB, FPK, Ormas dan Tokoh Masyarakat.

Upaya penguatan Ketahanan ideologi Negara dinilai perlu untuk dilakukan. Oleh karenanya Selasa,(22/04) bertempat di Aula Kesbangpol  lantai 3 diselenggarakan kegiatan Penguatan Penghayatan Ideologi Pancasila.

Kegiatan yang diadakan oleh Badan Kesbangpol ini diikuti 120 peserta dan dibuka langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjar Sahda Mariadi.
           
Selanjutnya, Sahda Mariadi kita berharap agar para peserta ini dapat terus meningkatkan wawasan kebangsaan dan penguatan ideologi Pancasila. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter yang handal bagi Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan NKRI.
           
Sejumlah narasumber handal dihadirkan dalam seminar ini yakni Kasdim 1006, Mayor Arm Answari jadi, Fuji Astuti dari Kesbangpol Provinsi, Hari Supriadi Asisten Dibidang Pemerintahan Kabupaten Banjar dan akademisi Universitas Ahmad Yani Mahyudin.

Dengan adanya kegiatan ini, Ka. Kesbangpol, berharap agar dapat terwujud rasa, paham, sikap dan semangat mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan landasan ideologi bangsa Indonesia.

 Oleh karenanya pada kegiatan ini diangkat tema “Melalui Kegiatan Penguatan Penghayatan Ideologi Pancasila Bagi Aparatur, Ormas, Forum-Forum, dan Ormas Masyarakat. Kita Jadikan Sebagai Tonggak Tegaknya NKRI”
           
Mayor Arm Answari jadi dalam paparannya yang bertajuk Penghayatan Ideologi Pancasila mengungkapkan bahwa krisis identitas atau jati diri merupakan bencana suatu bangsa yang tanda-tandanya dapat berupa tindakan kebrutalan, keberingasan, perbuatan asusila, mengesampingkan nilai keluhuran budi, dan mengesampingkan norma sosial.

 Oleh karenanya, upaya menguatkan jati diri melalui aspek spiritual dan cultural dari sisi kejujuran maupun akuntabilitas perlu dikedepankan, lanjut Kasdim 1006.

“Penghayatan ideologi Pancasila bukan merupakan materi baru yang harus dihafalkan. Namun yang terpenting adalah wujud dan pengamalan perilaku dari penghayatan ideologi Pancasila tersebut,” tegas Fuji Astuti.
           
Sementara Hari Supriadi memaparkan fenomena perilaku sosial akibat merosotnya pemahamam ideologi Pancasila. Diantaranya kecenderungan hedonistik, perilaku disintegrasi, merosotnya nilai altruism, ketidak pedulian terhadap local wisdom dan minimnya keteladanan sosial.

 â€œOleh karenanya diperlukan suatu upaya reaktualisasi dan internalisasi terhadap nilai-nilai, pandangan dan pemaknaan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang siap dihadapkan dengan berbagai perubahan sosial,” papar Hari Supriadi.
          
 Terakhir akademisi Universitas Ahmad Yani, Mahyudin, mengungkapkan bahwa hakikat Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup dan nilai luhur bangsa perlu dipahami dan diaktualisasikan oleh seluruh bangsa Indonesia.

Usai mendapatkan pengarahan dari para narasumber, dilakukan Penyerahan Secara Simbolis Perlengkapan Peserta Kepada Siti Nadiroh dan ajha Salam

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014