Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan berencana mendatangkan sekitar 7.000 alat tes cepat (rapid test) yang akan digunakan sebagai alat mendeteksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ada di tubuh seseorang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dr Diauddin di Kota Martapura, Selasa mengatakan, Dinkes membutuhkan 7.000 rapid test, dan sudah datang sebanyak 1.000 buah yang disimpan di UPT Farmasi.

"Alat rapid test yang dipesan sebanyak 7.000 buah dan sudah datang 1.000 buah kemudian disimpan di gedung UPT Instalasi Farmasi," ujar Diauddin yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Banjar.

Ia mengatakan, alat tes cepat untuk mendeteksi virus corona itu akan dibagi ke puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banjar termasuk sejumlah rumah sakit untuk pengujian sampel darah.
Baca juga: DPRD Banjar siap bentuk pansus RTRW dan COVID-19
Baca juga: PDAM bantu ringankan beban pelanggan ditengah COVID-19
Baca juga: Pemkab dan Bank Kalsel bantu warga terdampak COVID-19
"Pengadaan alat rapid test juga untuk mendukung pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan dalam waktu dekat dan pembatasan sosial itu akan efektif jika dilakukan terhadap setiap orang agar diketahui imun tubuhnya," ucap dia.

Dikatakan, bagi orang yang menjalani tes cepat, diimbau tidak khawatir jika hasilnya reaktif karena hal itu belum tentu positif terinfeksi virus corona karena harus melalui pemeriksaan lanjutan berupa tes swab.

"Jika hasil tes cepat menunjukan reaktif, jangan khawatir karena belum tentu positif Corona. Alat itu hanya sebagai pendeteksi adanya imun di dalam tumbuh yang muncul untuk melawan virus penyakit," ungkapnya.

Ditekankan, bagi mereka yang hasil tes reaktif diminta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari disamping menunggu tes swab lanjutan untuk memastikan positif tidaknya telah terinfeksi COVID-19.

"Alat rapid test akan digunakan untuk masyarakat dan sejumlah kalangan termasuk Jurnalis Banjar. Harapan kami, melalui tes cepat diketahui orang yang diduga terinfeksi dan diantisipasi melalui isolasi," katanya. ***1***

Pewarta: Imam Hanafi/yose rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020