Martapura, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, membina pelaku Usaha Jamu Gendong (UJG) sekaligus memberikan pemahaman mengolah jamu yang baik, bersih dan memenuhi standar kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah di Martapura, Sabtu mengatakan, pihaknya melaksanakan sosialisasi terkait Cara Pembuatan Obat Tradisional (Copotd).
"Sosialisasi dalam rangka pembinaan pelaku usaha jamu gendong bertujuan agar mereka bisa mengolah jamu sesuai standar sehingga terjamin mutu dan khasiatnya," ujar dia.
Ia mengatakan, selama ini pelaku usaha jamu gendong kemungkinan besar belum mengetahui cara pengolahan jamu sesuai standar baik terkait kebersihan dan keamanan bahan yang digunakan.
Disisi lain, melalui cara pembuatan obat tradisional yang memenuhi standar kualitas dan kesehatan, produk jamu yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk obat tradisional negara lain.
"Harapan kami, melalui sosialisasi ini, pelaku usaha jamu gendong bisa lebih meningkatkan kualitas jamu olahannya sehingga menjamin kebersihan maupun kesehatan bagi konsumen," ungkapnya.
Menurut dia, produk jamu tradisional yang diolah dengan benar dan bersih akan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha karena produk mereka memenuhi standar kualitas.
"Konsumen jamu tradisional biasanya mencari penjual yang bersih mengolah produknya. Apalagi juga mereka tahu jika jamu diolah sesuai standar mutu dan kesehatan," ucapnya.
Dikatakan, sosialisasi dilaksanakan, Jumat (11/5) dan mendapat respon yang positif dari peserta sebanyak 30 pembuat jamu gendong yang menyampaikan apa saja produk jamu olahannya.
Bahkan, peserta juga menyepakati pembentukan paguyuban pembuat jamu sesuai tempat tinggalnya dan sepakat akan dihimpun empat kelompok pembuat jamu tradisional tersebut.
"Mereka sepakat membentuk suatu paguyuban dan dibagi dalam 4 kelompok sehingga memudahkan kami melakukan pembinaan terhadap usaha mereka agar memenuhi standar," ujarnya.
Ditambahkan, selain mengundang 30 pembuat jamu gendong, peserta lainnya adalah petugas puskesmas di wilayah Martapura I, Martapura II, Martapura Barat dan Kertak Hanyar.
Sementara, nara sumber sosialisasi yakni Yasin dari Balai POM Banjarmasin, Dinkes Provinsi Kalsel yang diwakili Noor Hasanah, dan Dinkes Kabupaten Banjar diwakili Syahrul.