Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola), Kalimantan Selatan H Rahmadian Noor sangat menyambut gembira adanya rencana pengucuran Bantuan Sosial (Bansos) Tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) terhadap kabupaten/kota yang warganya terdampak penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
“Ini sangat bermanfaat untuk menambah cakupan bantuan terhadap warga yang membutuhkan akibat dampak COVID-19 di luar Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” katanya usai mengikuti video conference (Vidcon) bersama Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari P Batubara, di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola, Kamis (16/4) sore.
Rahmadian Noor didampingi Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Batola H Fuad Syekh, menerangkan, sebenarnya Pemkab Batola telah menyiapkan bantuan sembako untuk 20 ribu kepala keluarga (KK) akibat dampak COVID-19.
20 ribu bantuan sembako di luar program PKH dan BPNT tersebut, jelas wabup, mulai tersalurkan sejak, Jumat (17/4) pagi.
Sementara terhadap besaran Bansos Tunai, Rahmadi menyatakan, belum mengetahui secara detil.
Mengingat saat vidcon berlangsung, sebut dia, menteri hanya menyampaikan alokasi se-Indonesia yang berjumlah sembilan juta kepala keluarga (KK) dengan besaran bantuan per-KK-nya Rp600 ribu selama tiga bulan, sejak April hingga Juni 2020.
Sementara untuk Kalsel yang terdiri dari 13 kabupaten/kota, ungkap dia, mendapatkan jatah keseluruhan 170 ribu KK.
“Belum jelas lagi berapa kouta pembagian untuk masing-masing kabupaten/kota. Ini yang akan kita telusuri,” paparnya.
Sementara, Menteri Sosial RI Juliari P Batubaru didampingi Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen FFM) Asep Sasa Purnama menggelar Vidcon bersama Pemprov dan Kabupaten/Kota Regional Kalimantan mengenai Bansos Tunai dalam penanganan COVID-19, mangatakan, semangat Bansos Tunai untuk membantu keluarga yang belum pernah mendapatkan Program Bansos dari Kemensos.
Lebih-lebih saat ini, terang dia, banyak warga yang terdampak dari wabah penyebaran COVID-19, bahkan ada yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan berkurang.
Dijelaskan Mensos, Vidcon bersama gubernur, bupati dan walikota bersama para Kadis Sosial tersebut masih bersifat sosialisasi dan untuk penerima di daerah akan segera diinformasikan kembali.
“Vidcon ini sifanya sosialisasi dan nanti akan kami kirimkan alokasi awal kabupaten/kota ini beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Ditambahkan Dirjen PFM Asep Sasa Purnama, Bansos Tunai dan mekanisme yang akan dijalankan.
Dia mengatakan, Bansos Tunai diberikan kepada warga dalam rangka pencegahan dampak COVID-19.
Bansos tersebut, beber dia, akan diberikan kepada sembilan juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai bantuan Rp600 ribu per bulan per KPM selama tiga bulan sejak April hingga Juni 2020.
Asep Sasa Purnama juga memaparkan, beberapa poin mekanisme pelaksanaan Bansos Tunai di antaranya, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan sasaran peneima program Bansos Tunai pusat disiapkan Pusdatin Kessos Kemensos dan alokasi awal KPM Bansos Tunai per kabupaten/kota oleh Kemensos.
Sedangkan mekanisme pelaksanaannya, ungkap dia, di antaranya kabupaten/kota menyampaikan usulan calon penerima Bansos tunai kepada Kemensos melalui persetujuan bupati/walikota dan diketahui gubernur melalui SIKS-NG.
Proses penyaluran Bansos Tunai , lanjut dia, dilakukan melalui mitra kerja PT Pos dan Himbara dengan dukungan pemda serta pengendalian dan sosialisasi dilakukan terpadu antara pusat dan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
“Ini sangat bermanfaat untuk menambah cakupan bantuan terhadap warga yang membutuhkan akibat dampak COVID-19 di luar Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” katanya usai mengikuti video conference (Vidcon) bersama Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari P Batubara, di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola, Kamis (16/4) sore.
Rahmadian Noor didampingi Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Batola H Fuad Syekh, menerangkan, sebenarnya Pemkab Batola telah menyiapkan bantuan sembako untuk 20 ribu kepala keluarga (KK) akibat dampak COVID-19.
20 ribu bantuan sembako di luar program PKH dan BPNT tersebut, jelas wabup, mulai tersalurkan sejak, Jumat (17/4) pagi.
Sementara terhadap besaran Bansos Tunai, Rahmadi menyatakan, belum mengetahui secara detil.
Mengingat saat vidcon berlangsung, sebut dia, menteri hanya menyampaikan alokasi se-Indonesia yang berjumlah sembilan juta kepala keluarga (KK) dengan besaran bantuan per-KK-nya Rp600 ribu selama tiga bulan, sejak April hingga Juni 2020.
Sementara untuk Kalsel yang terdiri dari 13 kabupaten/kota, ungkap dia, mendapatkan jatah keseluruhan 170 ribu KK.
“Belum jelas lagi berapa kouta pembagian untuk masing-masing kabupaten/kota. Ini yang akan kita telusuri,” paparnya.
Sementara, Menteri Sosial RI Juliari P Batubaru didampingi Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen FFM) Asep Sasa Purnama menggelar Vidcon bersama Pemprov dan Kabupaten/Kota Regional Kalimantan mengenai Bansos Tunai dalam penanganan COVID-19, mangatakan, semangat Bansos Tunai untuk membantu keluarga yang belum pernah mendapatkan Program Bansos dari Kemensos.
Lebih-lebih saat ini, terang dia, banyak warga yang terdampak dari wabah penyebaran COVID-19, bahkan ada yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan berkurang.
Dijelaskan Mensos, Vidcon bersama gubernur, bupati dan walikota bersama para Kadis Sosial tersebut masih bersifat sosialisasi dan untuk penerima di daerah akan segera diinformasikan kembali.
“Vidcon ini sifanya sosialisasi dan nanti akan kami kirimkan alokasi awal kabupaten/kota ini beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Ditambahkan Dirjen PFM Asep Sasa Purnama, Bansos Tunai dan mekanisme yang akan dijalankan.
Dia mengatakan, Bansos Tunai diberikan kepada warga dalam rangka pencegahan dampak COVID-19.
Bansos tersebut, beber dia, akan diberikan kepada sembilan juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai bantuan Rp600 ribu per bulan per KPM selama tiga bulan sejak April hingga Juni 2020.
Asep Sasa Purnama juga memaparkan, beberapa poin mekanisme pelaksanaan Bansos Tunai di antaranya, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan sasaran peneima program Bansos Tunai pusat disiapkan Pusdatin Kessos Kemensos dan alokasi awal KPM Bansos Tunai per kabupaten/kota oleh Kemensos.
Sedangkan mekanisme pelaksanaannya, ungkap dia, di antaranya kabupaten/kota menyampaikan usulan calon penerima Bansos tunai kepada Kemensos melalui persetujuan bupati/walikota dan diketahui gubernur melalui SIKS-NG.
Proses penyaluran Bansos Tunai , lanjut dia, dilakukan melalui mitra kerja PT Pos dan Himbara dengan dukungan pemda serta pengendalian dan sosialisasi dilakukan terpadu antara pusat dan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020