Ketua Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit mengungkapkan, masa krisis stok darah di Banjarmasin sudah berakhir, kini sudah bisa memenuhi kebutuhan darah di rumah-rumah sakit.

Menurut dia saat meresmikan unit transfusi darah PMI Kota Banjarmasin di Jalan Niaga Banjarmasin Tengah, Rabu, awal mewabahnya virus Corona atau COVID-19 membuat pendonor darah minim, hingga stok darah berkurang drastis.

Kondisi makin sulit karena kegiatan PMI Kota Banjarmasin untuk datang ke tempat-tempat pendonor darah, misalnya ke kantor-kantor dan lainnya, sempat terhenti.

"Kan tidak boleh ada keramaian, sehingga kita tidak bisa melaksanakan kegiatan jemput bola ke luar," tuturnya.

Namun dengan adanya kelonggaran untuk bisa melakukan kegiatan di luar, dengan catatan menjaga ketentuan jaga jarak atau bisa disiasati dengan per dua orang, kegiatan pengumpulan donor darah kembali bisa lancar.

"Kita lakukan sosialisasi gencar, dibantu juga media massa dalam menyampaikan kebutuhan darah bagi pasimlmppmlln di daerah kita ini sangat banyak," ujarnya.
Baca juga: Kodim 1008/Tanjung gelar donor darah bantu PMI saat stok darah berkurang
Baca juga: Stok darah di PMI Tanah Laut menipis
Baca juga: Stok Darah Cukup Hingga Lebaran
Pasalnya, ungkap dr Rama, panggilan akrabnya, kebutuhan stok darah setiap harinya sekitar 150 kantong.

"RSUD Ulin Banjarmasin itu saja membutuhkan sekitar 100 kantong perharinya, kalau rumah sakit lainnya sekitar 50 kantong," ucapnya.

Menurut dia, dengan dibukanya unit transfusi darah di wilayah pasar besar di Banjarmasin ini, harapannya lebih banyak lagi masyarakat yang mau mendonorkan darahnya.

"Karena mendonorkan darah ini tidak hanya beramal membantu orang lain, tapi juga memberikan kesehatan bagi pendonornya," mlml dr Rama.
Unit Traspusi Darah PMI Kota Banjarmasin di jalan Niaga Banjarmasin Tengah.(Antaranews Kalsel/Sukarli)

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020