Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, H Arifin Noor mengatakan ikut menyumbang dari anggaran OPD itu sekitar Rp20 miliar untuk penanganan penyebaran virus corona atau COVID-19.
Sumbangan anggaran tersebut dari sejumlah kegiatan yang dibatalkan untuk digeser alokasinya ke penanganan COVID-19 yang kini sudah menular di wilayah Banjarmasin, ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Dinas PUPR sudah menghitung kegiatan yang tidak begitu urgensi untuk ditunda ke tahun berikutnya, di mana alokasi yang sudah ditetapkan dipindah atau digeser untuk menyumbang penanganan COVID-19 di daerah ini dari pemerintah kota.
"Kita hitung-hitung sekitar Rp20 miliar lah untuk digeser ke anggaran penanganan COVID-19 ini," ucapnya.
Anggaran yang dapat digeser itu hal yang tidak terlalu berkepentingan dan urgensi bagi masyarakat, misal diantaranya untuk anggaran kegiatan perjalanan dinas dan sosialisasi.
Baca juga: Penanganan Jalan Desa Matang Lurus Butuh Anggaran Rp3,6 Miliar
Baca juga: Banjarmasin-Barito Kuala perketat pengawasan pintu masuk cehag Covid 19
Baca juga: Diskominfo Banjarmasin diminta informasikan COVID-19 hingga pelosok
Anggaran kegiatan pembangunan adapula yang bisa ditunda, misalnya pembuatan Siring sungai Martapura, di mana ini bisa ditunda ke tahun akan datang.
Ada juga rencana proyek pemasangan perpipaan untu Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL), ini juga bisa ditunda ke tahun depan.
Namun untuk pembangunan jalan dan jembatan, di mana ini menjadi hajat atau kebutuhan orang banyak, kata Arifin Noor, anggarannya tetap ada, dan akan dikerjakan secepatnya.
"Apalagi ada jembatan rusak, ini tidak bisa ditunda, harus dikerjakan sesuai jadwal," paparnya.
Arifin Noor mengungkapkan, bahwa untuk proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan tahun ini sudah sekitar 40 persen di lelang, hingga jadwal pengerjaan tidak berubah, meski daerah saat ini sedang tanggap darurat virus COVID-19.
Diantaranya yang sudah proses lelang bahkan tahap verifikasi pemenang tender itu adalah pembangunan jembatan ke pulau Bromo di Banjarmasin Selatan dan pembangunan jembatan HKSN atau jembatan di samping Makam Sultan Suriansyah di Banjarmasin Utara.
"Masing-masing proyek jembatan ini anggaran di atas Rp40 miliar, ini tetap jalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Sumbangan anggaran tersebut dari sejumlah kegiatan yang dibatalkan untuk digeser alokasinya ke penanganan COVID-19 yang kini sudah menular di wilayah Banjarmasin, ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Dinas PUPR sudah menghitung kegiatan yang tidak begitu urgensi untuk ditunda ke tahun berikutnya, di mana alokasi yang sudah ditetapkan dipindah atau digeser untuk menyumbang penanganan COVID-19 di daerah ini dari pemerintah kota.
"Kita hitung-hitung sekitar Rp20 miliar lah untuk digeser ke anggaran penanganan COVID-19 ini," ucapnya.
Anggaran yang dapat digeser itu hal yang tidak terlalu berkepentingan dan urgensi bagi masyarakat, misal diantaranya untuk anggaran kegiatan perjalanan dinas dan sosialisasi.
Baca juga: Penanganan Jalan Desa Matang Lurus Butuh Anggaran Rp3,6 Miliar
Baca juga: Banjarmasin-Barito Kuala perketat pengawasan pintu masuk cehag Covid 19
Baca juga: Diskominfo Banjarmasin diminta informasikan COVID-19 hingga pelosok
Anggaran kegiatan pembangunan adapula yang bisa ditunda, misalnya pembuatan Siring sungai Martapura, di mana ini bisa ditunda ke tahun akan datang.
Ada juga rencana proyek pemasangan perpipaan untu Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL), ini juga bisa ditunda ke tahun depan.
Namun untuk pembangunan jalan dan jembatan, di mana ini menjadi hajat atau kebutuhan orang banyak, kata Arifin Noor, anggarannya tetap ada, dan akan dikerjakan secepatnya.
"Apalagi ada jembatan rusak, ini tidak bisa ditunda, harus dikerjakan sesuai jadwal," paparnya.
Arifin Noor mengungkapkan, bahwa untuk proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan tahun ini sudah sekitar 40 persen di lelang, hingga jadwal pengerjaan tidak berubah, meski daerah saat ini sedang tanggap darurat virus COVID-19.
Diantaranya yang sudah proses lelang bahkan tahap verifikasi pemenang tender itu adalah pembangunan jembatan ke pulau Bromo di Banjarmasin Selatan dan pembangunan jembatan HKSN atau jembatan di samping Makam Sultan Suriansyah di Banjarmasin Utara.
"Masing-masing proyek jembatan ini anggaran di atas Rp40 miliar, ini tetap jalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020