Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H Hasan Basry Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebagai salah satu RS rujukan COVID-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), telah menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) secara bertahap.

Kepala Seksi Penunjang Medis RSUD Kandangan, Taufik Rahman, di Kandangan, Selasa (7/4), mengatakan sudah menerima bantuan di tahap satu dan nantinya akan bantuan lagi di tahap selanjutnya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Bantuan APD tersebut antara lain melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel dan Dinas Kesehatan Kalsel, peruntukannya untuk keperluan di RSUD sebagai RS rujukan COVID-19," katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca juga: ODP di HSS terbanyak di Kecamatan Daha Selatan dan Kandangan

Dijelaskan dia, ketersediaan untuk APD saat ini masih mencukupi, dan kabarnya besok Rabu (8/4) akan ada lagi bantuan dari BPBD Kalsel, bantuan APD tersebut berupa baju coverall dan masker.

Kondisi ketersediaan APD ini nantinya tentu akan berubah apabila sudah merawat pasien sehingga dibutuhkan APD yang lebih banyak.

Adapun rincian bantuan APD tahap pertama yang diterima antaralain, dari Dinas Kesehatan Kalsel berupa Masker 3 Ply Tie On 200 kotak, Shoe Cover 20 pcs, sarung tangan steril 40 pcs.

Selanjutnya, kacamata 20 pcs, cover all suit 10 pcs, APD lima item 2 paket, APD 7 item satu paket, Masker lima box dan Masker N95 1870+ 40 pcs, serta 40 pcs Rapid Test COVID-18, sementara dari BPBD Provinsi Kalsel berupa 40 box APD.

Baca juga: Peduli tim medis lawan COVID-19, Bhayangkari Polres HSS serahkan bantuan

Namun hingga kini memang tidak ditemukan kasus positif atau terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten HSS, dan untuk berjaga-jaga pihak RSUD Kandangan telah pula menyediakan Rapid Test atau test cepat untuk deteksi dini.

Humas RSUD Kandangan, Raihan, mengatakan dalam upaya pencegahan penularan virus pihaknya menerapkan kebijakan untuk pengunjung atau yang datang ke RS, tahapan tidak terlalu lama sekitar tiga menit atau kurang dari lima mulai dari mencuci tangan.

"Sreening untuk mengetahui kondisi kesehatan,  pengukuran suhu tubuh, riwayat berpergian ke daerah yg ada transmisi lokal,  serta riwayat kontak dgn orang yg baru datang dari daerah transmisi lokal, serta mengatur jarak antar pengunjung sejak mulai antrian," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020