Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, khususnya Kecamatan Anjir Pasar menjadi pintu gerbang dari Kalimantan Tengah (Kalteng) menuju Kalsel terus melakukan pengetatan perlintasan.
Di Kecamatan Anjir Pasar Km 14 telah didirikan posko pemantauan sejak 26 Maret lalu.
Di lokasi berbatasan Kabupaten Kapuas itu setiap kendaraan melintas dari arah Kalteng diberhentikan.
Para pengendara dan penumpangnya dilakukan pengecekan kesehatan termasuk suhu tubuh melalui alat forehead thermometer.
Jika terdapat pengendara yang bersuhu tubuh tinggi, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter jaga yang disiapkan.
Di lokasi yang sepanjang jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Batola – Kapuas itu juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dengan menggunakan mobil penyemprot milik Polres Batola serta milik Damkar.
Aksi Gugus Tugas dari berbagai unsur seperti pemkab, BPBD, polsek, koramil, puskesmas, kecamatan, Palang Merah Indonesia (PMI), KNPI, dan pramuka mendapat peninjauan dari Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Kamis (2/4).
Dalam aksinya tim yang dibantu Satpol PP, Pramuka, KNPI, TNI dan Polsek tampak sigap mengatur antrian kendaraan yang akan memasukim wilayah Batola.
Salah satu warga Kapuas, Kalteng Syamsudin yang sering bepergian melintasi wilayah Batola mengaku, tidak keberatan dilakukan pemerikasaan.
Dia malah menyatakan, senang dan salut atas kesigapan dari Pemkab Batola.
“Tidak apa-apa berhenti sebentar diperiksa, biar tidak was-was lagi nantinya ketika lewat,” ucapnya.
Kegiatan digelar Tim Gugus Tugas mendapat respon positif dari Bupati Batola Hj Noormiliyani.
Bahkan, bupati wanita satu-satunya di Kalsel itu ikut terlibat langsung melakukan pemeriksaan bagi pengendara.
“Jaga kesehatan pian lah, kalau kada penting tunda dulu berpergiannya,” imbaunya kepada pengendara roda dua yang diperiksanya.
Didampingi Pj Sekda H Abdul Manaf, Kadiskes Azizah Sri Widari, Kepala BPBD Sumarno, Asisten Bidang Kemasyarakatan Akhmad Mawarni, Staf Ahli Ekobang Rusmadi, dan Kabag Humpro Hery Sasmita, bupati memberi semangat kepada para petugas yang berjaga.
Dia juga meminta, petugas kesehatan untuk menyampaikan langsung jika ada peralatan yang harus di lengkapi.
Kegiatan penjagaan perbatasan Batola – Kapuas itu sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu.
Semula penjagaan dilakukan secara bergantian selama 12 jam, namun untuk memperhatikan kondisi petugas serta memaksimalkan tugas sehingga penjagaan dilakukan bergantian per delapan jam.
Kendati penjagaan di pintu gerbang Kalsel itu belum mendapatkan perhatian Pemprov Kalsel, namun Bupati Batola Noormiliyani tetap memerintahkan jajarannya untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untuk memperketat pengawasan perbatasan.
Bupati juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas pos penjagaan yang telah bekerja keras menjadi garda terdepat Satgas Covid-19 Batola.
“Alhamdulillah dengan segala daya upaya yang ada kita bisa membangun pos sendiri sebagai upaya pencegahan masuknya Covid-19 di Batola,” tutur mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Di Kecamatan Anjir Pasar Km 14 telah didirikan posko pemantauan sejak 26 Maret lalu.
Di lokasi berbatasan Kabupaten Kapuas itu setiap kendaraan melintas dari arah Kalteng diberhentikan.
Para pengendara dan penumpangnya dilakukan pengecekan kesehatan termasuk suhu tubuh melalui alat forehead thermometer.
Jika terdapat pengendara yang bersuhu tubuh tinggi, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter jaga yang disiapkan.
Di lokasi yang sepanjang jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Batola – Kapuas itu juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dengan menggunakan mobil penyemprot milik Polres Batola serta milik Damkar.
Aksi Gugus Tugas dari berbagai unsur seperti pemkab, BPBD, polsek, koramil, puskesmas, kecamatan, Palang Merah Indonesia (PMI), KNPI, dan pramuka mendapat peninjauan dari Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Kamis (2/4).
Dalam aksinya tim yang dibantu Satpol PP, Pramuka, KNPI, TNI dan Polsek tampak sigap mengatur antrian kendaraan yang akan memasukim wilayah Batola.
Salah satu warga Kapuas, Kalteng Syamsudin yang sering bepergian melintasi wilayah Batola mengaku, tidak keberatan dilakukan pemerikasaan.
Dia malah menyatakan, senang dan salut atas kesigapan dari Pemkab Batola.
“Tidak apa-apa berhenti sebentar diperiksa, biar tidak was-was lagi nantinya ketika lewat,” ucapnya.
Kegiatan digelar Tim Gugus Tugas mendapat respon positif dari Bupati Batola Hj Noormiliyani.
Bahkan, bupati wanita satu-satunya di Kalsel itu ikut terlibat langsung melakukan pemeriksaan bagi pengendara.
“Jaga kesehatan pian lah, kalau kada penting tunda dulu berpergiannya,” imbaunya kepada pengendara roda dua yang diperiksanya.
Didampingi Pj Sekda H Abdul Manaf, Kadiskes Azizah Sri Widari, Kepala BPBD Sumarno, Asisten Bidang Kemasyarakatan Akhmad Mawarni, Staf Ahli Ekobang Rusmadi, dan Kabag Humpro Hery Sasmita, bupati memberi semangat kepada para petugas yang berjaga.
Dia juga meminta, petugas kesehatan untuk menyampaikan langsung jika ada peralatan yang harus di lengkapi.
Kegiatan penjagaan perbatasan Batola – Kapuas itu sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu.
Semula penjagaan dilakukan secara bergantian selama 12 jam, namun untuk memperhatikan kondisi petugas serta memaksimalkan tugas sehingga penjagaan dilakukan bergantian per delapan jam.
Kendati penjagaan di pintu gerbang Kalsel itu belum mendapatkan perhatian Pemprov Kalsel, namun Bupati Batola Noormiliyani tetap memerintahkan jajarannya untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untuk memperketat pengawasan perbatasan.
Bupati juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas pos penjagaan yang telah bekerja keras menjadi garda terdepat Satgas Covid-19 Batola.
“Alhamdulillah dengan segala daya upaya yang ada kita bisa membangun pos sendiri sebagai upaya pencegahan masuknya Covid-19 di Batola,” tutur mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020