Bank Perkreditan Rakyat Tabalong Bersinar terpaksa menghentikan penyaluran kredit Gerbang Emas bagi para pedagang lapak Pasar Tanjung karena tingkat kredit macetnya tinggi sejak Maret 2020.

Komisaris Utama BPR Tabalong Bersinar Zubair menyampaikan penyaluran BPR yang belum dibayar oleh pedagang lapak hingga kini mencapai  Rp34 juta dari total penyaluran sebesar Rp75 juta.

"Sekitar 10 persen kredit yang macet berasal dari pedagang lapak di Pasar Tanjung," jelas Zubair di Tanjung, Senin.

Sedangkan total kredit bermasalah atau NonPerfoming Loan (NPL) dari program kredit Gerbang Emas di 'Bumi Saraba Kawa' ini capai 4,2 persen atau mendekati 5 persen.

Zubair menambahkan hingga saat ini Rp7,5 miliar sudah terserap di program kredit Gerbang Emas.

Selanjutnya pihak BPR terus berupaya mengingkatkan penagihan kepada nasabah yang belum membayar kredit dengan bunga nol persen ini.

Untuk mendukung program kredit Gerbang Emas bagi usaha mikro, Pemkab Tabalong memberikan penyertaan modal kepada BPR Tabalong Bersinar Rp5 miliar tiap tahunnya.

Namun dalam perjalanannya penyaluran kredit dengan bunga nol persen ini malah bermasalah dengan total angka kredit macet atau NPL 4,2 persen.

"Kita sudah koordinasi dengan Kepala Pasar maupun Kabag Ekonomi untuk membahas masalah kredit macet ini," jelas Zubair.

Sebelumnya Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi dan Perlindungan Konsumen dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 9 Kalimantan, Insan Hasanu mengingatkan BPR untuk.bisa menjaga NPL agar tidak mencapai 5 persen lebih.

 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020