Pembangunan Proyek Setrategis Nasional (PSN) Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin saat ini sudah mencapai 95 persen.
Direncanakan penutupan bendung untuk pengisian air bendungan sendiri akan dilaksanakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bulan Juni tahun 2020.
"Iya rencananya untuk penutupan bendungan untuk membendung air sungai nanti akan dilakukan oleh Menteri PUPR pada bulan Juni," ujar Bupati Tapin HM Arifin Arpan, Jumat di Rantau.
Untuk pengisian bendungan tersebut tentu memerlukan waktu cukup lama, bisa mencapai satu tahun, tergantung dari curah hujan.
"Ya tentu liat curah hujan juga, kalau waktu pembendungan curah hujan cukup tinggi, tentu sangat membantu untuk pengisian bendungan Tapin tersebut," ujar Bupati lagi.
Bendungan Tapin yang berjarak sekitar 23 km dari pusat kota Rantau, Ibukota Kabupaten Tapin tersebut di targetkan oleh Presiden RI H Joko Widodo selesai pada akhir tahun 2020 ini.
"Untuk peresmian sendiri apakah akan dilakukan oleh Presiden, nanti akan kita bicarakan dulu dengan pihak Kementerian PUPR," ujar Bupati Tapin.
Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 dengan menggunakan biaya sebesar Rp1,058 triliyun ini diharapkan dapat menyediakan air baku sebesar 500 liter/detik, dan bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tapin.
"Selain itu, di Bendungan Tapin juga akan dibangun PLTA sebesar 3 mega watt lebih," ujarnya lagi.
Untuk mensukseskan pembangunan bendungan Tapin sesuai yang di targetkan Presiden, Bupati berharap peran masyarakat sekitar dan pihak-pihak lainnya saling mendukung.
"Terus kita pantau, Kapolres dan Dandim 1010/Rantau juga terus memantau dan terus berkoordinasi dengan kita," kata Arifin Arpan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Direncanakan penutupan bendung untuk pengisian air bendungan sendiri akan dilaksanakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bulan Juni tahun 2020.
"Iya rencananya untuk penutupan bendungan untuk membendung air sungai nanti akan dilakukan oleh Menteri PUPR pada bulan Juni," ujar Bupati Tapin HM Arifin Arpan, Jumat di Rantau.
Untuk pengisian bendungan tersebut tentu memerlukan waktu cukup lama, bisa mencapai satu tahun, tergantung dari curah hujan.
"Ya tentu liat curah hujan juga, kalau waktu pembendungan curah hujan cukup tinggi, tentu sangat membantu untuk pengisian bendungan Tapin tersebut," ujar Bupati lagi.
Bendungan Tapin yang berjarak sekitar 23 km dari pusat kota Rantau, Ibukota Kabupaten Tapin tersebut di targetkan oleh Presiden RI H Joko Widodo selesai pada akhir tahun 2020 ini.
"Untuk peresmian sendiri apakah akan dilakukan oleh Presiden, nanti akan kita bicarakan dulu dengan pihak Kementerian PUPR," ujar Bupati Tapin.
Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 dengan menggunakan biaya sebesar Rp1,058 triliyun ini diharapkan dapat menyediakan air baku sebesar 500 liter/detik, dan bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tapin.
"Selain itu, di Bendungan Tapin juga akan dibangun PLTA sebesar 3 mega watt lebih," ujarnya lagi.
Untuk mensukseskan pembangunan bendungan Tapin sesuai yang di targetkan Presiden, Bupati berharap peran masyarakat sekitar dan pihak-pihak lainnya saling mendukung.
"Terus kita pantau, Kapolres dan Dandim 1010/Rantau juga terus memantau dan terus berkoordinasi dengan kita," kata Arifin Arpan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020