Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan kepada para pejabat di Kementerian Keuangan untuk dapat melawan berita bohong atau hoaks yang semakin marak di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan saat Sri Mulyani melantik Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.
“Saya minta Bu Puspa bisa ambil estafet kepemimpinan untuk meningkatkan institusi dan tanggung jawab yang kita lakukan. Kontestasi dalam informasi begitu banyak dan kreatif bahkan full timer untuk membuat hoaks,” kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan melawan berita bohong harus dilakukan karena Kementerian Keuangan perlu memberikan informasi terkait APBN serta laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah yang menjadi perhatian oleh seluruh masyarakat.
Baca juga: Realisasi belanja K/L capai 102,4 persen dari pagu APBN 2019
“Itu proses akuntabilitas Kementerian Keuangan, kemampuan yang kita lakukan untuk mengurus uang rakyat dan negara karena ini bukan uang nenek moyang kita dan bukan uang kita sendiri. Ini uang negara dan uang rakyat,” ujarnya.
Sri Mulyani menuturkan tugas mengelola dan membelanjakan uang oleh Kementerian Keuangan juga menjadi urusan masyarakat sehingga harus disampaikan melalui komunikasi yang baik.
Baca juga: Sri Mulyani menyebut defisit APBN 2019 Rp353 triliun
“Berbagai jalur komunikasi seperti sosial media dan website itu perlu diperbaharui. Tidak dalam bentuk angka APBN saja, kadang perlu dalam narasi cerita agar rakyat memahami keuangan negara,” jelasnya.
Ia menekankan pejabat Kementerian Keuangan harus mampu membuat formulasi serta merespons segala berita bohong dengan cepat dan berkualitas sehingga tidak menimbulkan disinformasi bagi masyarakat.
“Kita harus mampu menangkal itu karena komunikasi memang sangat menantang. Kita tidak boleh goyah, kita tahu apa yang harus dikomunikasikan dan cara apa yang harus ditempuh,” tegas Sri Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Hal tersebut disampaikan saat Sri Mulyani melantik Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.
“Saya minta Bu Puspa bisa ambil estafet kepemimpinan untuk meningkatkan institusi dan tanggung jawab yang kita lakukan. Kontestasi dalam informasi begitu banyak dan kreatif bahkan full timer untuk membuat hoaks,” kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan melawan berita bohong harus dilakukan karena Kementerian Keuangan perlu memberikan informasi terkait APBN serta laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah yang menjadi perhatian oleh seluruh masyarakat.
Baca juga: Realisasi belanja K/L capai 102,4 persen dari pagu APBN 2019
“Itu proses akuntabilitas Kementerian Keuangan, kemampuan yang kita lakukan untuk mengurus uang rakyat dan negara karena ini bukan uang nenek moyang kita dan bukan uang kita sendiri. Ini uang negara dan uang rakyat,” ujarnya.
Sri Mulyani menuturkan tugas mengelola dan membelanjakan uang oleh Kementerian Keuangan juga menjadi urusan masyarakat sehingga harus disampaikan melalui komunikasi yang baik.
Baca juga: Sri Mulyani menyebut defisit APBN 2019 Rp353 triliun
“Berbagai jalur komunikasi seperti sosial media dan website itu perlu diperbaharui. Tidak dalam bentuk angka APBN saja, kadang perlu dalam narasi cerita agar rakyat memahami keuangan negara,” jelasnya.
Ia menekankan pejabat Kementerian Keuangan harus mampu membuat formulasi serta merespons segala berita bohong dengan cepat dan berkualitas sehingga tidak menimbulkan disinformasi bagi masyarakat.
“Kita harus mampu menangkal itu karena komunikasi memang sangat menantang. Kita tidak boleh goyah, kita tahu apa yang harus dikomunikasikan dan cara apa yang harus ditempuh,” tegas Sri Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020