Perum Bulog Divre Kalimantan Selatan mengajukan permintaan sebanyak 3 ribu ton gula kepada Bulog pusat di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan rutin di wilayah setempat.

"Stok terakhir kami kemarin tiga ton gula, namun sudah habis saat ada Haul Guru Sakumpul," kata Kepala Perum Bulog  Kalimantan Selatan Arif Mando kepada Antara di Banjarmasin, Selasa.

Saat ini Bulog Divre Kalimantan Selatan sudah tidak memiliki stok gula lagi, sehingga mengajukan permintaan kepada Bulog di Jakarta.

"Menurut informasi, Bulog pusat belum mendapatkan izin dari Kementerian Perdagangan, sehingga belum bisa memenuhi permintaan gula Bulog Kalsel," terangnya.
Baca juga: Bulog Kalsel memiliki stok 17.000 ton beras
Baca juga: Bulog : 18 ton beras fortivit siap dipasarkan di Kalsel
Baca juga: Bulog berpartisiasi meriahkan HPN 2020
Arif menjelaskan, akibat kekosongan gula tersebut, harga gula di pasaran melonjak drastis dan bervariasi, mulai dari Rp13.000 per kilogram hingga Rp14.500 per kilogram untuk di sejumlah daerah.

Berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) gula di pasaran kisaran Rp12.500, namun bagaimana mungkin masyarakat bisa menikmati harga sesuai HET apabila kondisinya masih kosong.

Menurutya, apabila permintaan 3.000 ton gula dipenuhi Bulog pusat, maka Bulog Kalsel akan melakukan operasi pasar atau pasar murah untuk menstabilkan harga gula menjadi Rp12.500 per kilogram.***1***

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020