Peterjun alami banyak terdapat di daerah pedesaan Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdapat sungai atau kali tempat mereka uji nyali (keberanian).

Pewarta Antara Kalsel di Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu melaporkan, anak-anak Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa ramai-ramai terjun ke sungai.

Anak-anak Desa Aluan Mati yang masih sekolah dasar (SD) tampak tanpa ragu terjun dari titian gantung terjun ke Kali Benawa dengan ketinggian lebih kurang tujuh meter.

Padahal ketika itu habis  banjir, sehingga arus air Kali Benawa masih deras dan ketinggian airnya masih dalam yaitu dua meter lebih.

Namun anak-anak desa tersebut selain berani terjun dengan ketinggian cukup memadai, juga piawi dalam berenang, walupun renang mereka gaya bebas/ alami.

Menjawab pertanyaan, Amat, salah seorang anak yang terjun di Titian gantung atau titian berayun Thamrin Desa Aluan Mati itu mengatakan, dirinya tidak takut karena sudah terbiasa.

"Jangankan cuma 'nang kaya ini banyunya' (yang seperti ini airnya), dalam keadaan 'baah' (banjir) pun kami 'kada takutan' (tidak takut)," ujar Amat.

Sementara lebar dasar Kali Benawa tersebut lebih kurang 25 meter, dan bila banjir hingga meluap melampaui tebing bisa merendam walayah Barabai, ibu kota HST, pada masa Hindia Belanda berjuluk Bandung van Borneo dan oleh Presiden Soekarno menyebutnya Bandung Kalimantan.
Anak-anak Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah ,(HST), Kalsel ramai-ramai terjun dari titian gantung atau titian berayun ke Kali Benawa dengan ketinggian lebih kurang tujuh meter (29/2). (Syamsuddin Hasan)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020