Ketika penulis berkunjung ke Amuntai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan dan bertemu dengan Ketua Tim Penggerak PKK setempat, Hj Anisah Rasyidah serta merta disuguhi makanan khas setempat, Kukis Talipuk.

"Kue apa ini ibu" kata penulis kepada ibu Hj Anisah Rasyidah saat penulis datang ke Amuntai mendampingi Kepala Biro LKBN Antara Kalsel, Nurul Aulia Badar beserta isteri.

"Inilah istemewanya Amuntai yang memiliki makanan khas seperti ini, ini terbuat dari kembang tanding atau talipuk ." kata wanita yang juga Ketua Dekranasda HSU tersebut.. Kembang tanding atau talipuk kalau dalam bahasa Indonesia adalah tanaman teratai.

Menurut Anisah Rasyidah yang dikenal sebagai isteri Bupati HSU Abdul Wahid tersebut, perajin di wilayahnya berhasil menciptakan bahan makanan yang terbuat dari tanaman teratai, dan sekarang makanan tersebut setelah dikemas sedemikian rupa malah menjadi barang cendramata atau oleh-oleh bagi pengunjung ke wilayah tersebut.
Anisah Rasyidah, bersama isteri Aulia Badar Kepala Biro LKBN Antara

"Sejak dulu warga setempat sudah menjadikan tanaman teratai sebagai penganan, seperti yang disebut wadai walatih, wadai cincin teratai, bronis, atau dibuat tepung lalu dibuat aneka penganan seperti kukis talipuk," katanya seraya memperlihatkan dua kue kemasan yang terbuat dari telipuk tersebut. 

Selain itu teratai terutama tangkai bunga juga dibuat sayuran, seperti sayur balamak bersama waluh (labu) dan dicampur ikan haruan (gabus) dan papuyu (betok), rasanya lezat sekali, kata ibu Anisah Rasyidah yang juga dikenal sebagai Ketua Tim Penggerak PKK setempat.

Menurut ibu yang juga disebut sebagai Bunda Paud ini, pihaknya melalui Dekranasda selalu menggali atau membina kreasi para petani dan masyarakat perajin untuk memanfaatkan teratai.

Karena potensi tanaman begitu besar di wilayahnya mengingat ada sekitar 50 ribu hektare lahan rawa yang sebagian besar ditumbuhi oleh tanaman teratai tersebut. 
makanan terbuat dari teratai


Oleh karena itu ke depan inovasi tentang manfaat teratai akan terus dilakukan, dan akan menjadikan teratai sebagai ikon HSU, dan siap menjadi percontohan pemanfaatan tanaman yang selama ini dinilai sebagai gulma tersebut. 


 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020