Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meyakini Kapolri Jenderal Idham Aziz telah memiliki berbagai kriteria profesional yang perlu dipenuhi dalam mengangkat jabatan seseorang termasuk menunjuk Irjen Pol Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Pasti ada kriteria profesionalnya sehingga tidak mungkin tiba-tiba diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya dengan alasan yang sembarangan," kata Sahroni di Jakarta, Selasa.

Dia tidak sepakat dengan pernyataan Indonesian Police Watch (IPW) bahwa penunjukkan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz sebagai upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menonjolkan "Geng Solo" di jabatan strategis Polri.



Sahroni menilai anggapan itu tidak berdasar dan dapat dipastikan bahwa Kapolri Idham Aziz telah memiliki berbagai kriteria profesional yang perlu dipenuhi dalam mengangkat seseorang dalam sebuah jabatan di Polri.

"Anggapan bahwa Nana ditunjuk sebagai Kapolda Metro karena dirinya pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo itu tidak berdasar," ujarnya.

Menurut dia, penunjukkan Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya merupakan keputusan yang tepat karena rekam jejak yang bersangkutan sudah pernah menduduki berbagai jabatan strategis di Polri.



Sahroni menilai Nana memiliki kapabilitas yang sudah teruji, bukan "kaleng-kaleng" dan anggapan bahwa Geng Solo ditempatkan pada posisi-posisi strategis di Kepolisian, itu tidak berdasar.

Menurut dia, posisi Kapolda Metro Jaya adalah jabatan yang sangat strategis dan dirinya yakin bahwa Kapolri telah melakukan penilaian yang objektif dan hati-hati sebelum memutuskan untuk menunjuk Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya.



Bendahara Umum DPP Partai NasDem itu mengatakan, jabatan Kapolda Metro Jaya sangat strategis dan tidak bisa main-main sehingga pasti Kapolri juga sudah mempertimbangkan berbagai hal secara matang dan objektif.

"Selain itu para anggota polisi juga berjenjang kariernya. Jadi walaupun benar bahwa mereka pernah dinas di Solo, saya rasa semua Akpol juga kayaknya pernah dinas di sana," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019