Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalimantan Selatan akan fokus menyasar anak-anak dan generasi milenial dalam memberikan edukasi tentang kesadaran tertib berlalu lintas di jalan raya.

"Kami ingin tanamkan betul budaya tertib berkendara ini sejak dini, sehingga diharapkan sampai dewasa nanti mereka tumbuh menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas," terang Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Muji Ediyanto di Banjarmasin, Kamis (14/11).

Dia mengungkapkan, edukasi secara rutin dengan intensitas cukup tinggi telah dilakukan jajaran Subdit Kamsel dengan mengajak anak-anak PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) belajar sambil bermain di Taman Edukasi Lalu Lintas yang ada di pusat kota Banjarmasin dengan area yang refresentatif.

"Bagi yang berminat, kami juga membuka kesempatan anak bisa bergabung di Tim Polisi Cilik Bermain yang ada di seluruh Satlantas Polres jajaran. Melalui kegiatan Pocil ini, anak dilatih sikap disiplin, baris berbaris untuk mengenal aturan berlalu lintas," jelasnya.
Gelaran lomba Polisi Cilik yang diadakan Korlantas Polri di Banjarmasin berhasil menjaring para juara. (antara/foto/ist)


Kemudian juga mendatangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat setiap Senin pada momen upacara bendara.

Selain itu, penegakan hukum komprehensif melalui program Salamatakan Kanakan Banua (SKB) juga telah diluncurkan. SKB bertujuan menekan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak atau pelajar yang belum berumur 17 tahun alias tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Jadi kami benar-benar melarang anak untuk mengemudikan kendaraan. Jika menemukan di jalan, maka Polantas akan memberhentikan dan menilang dengan memanggil orangtua dan pihak sekolah," papar Muji.

Sedangkan untuk generasi milenial, diakui Muji juga menjadi target pihaknya untuk terus diberikan edukasi meski dengan pendekatan berbeda dari anak-anak dan remaja.

"Karena faktanya dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, generasi milenial yang berusia produktif antara 18 hingga 35 tahun, paling banyak menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Ini menjadi keprihatinan kita untuk menekankan agar mengurangi korban fatal dari kelompok usia ini," tandas Muji.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019