Berkarir di dunia pendidikan sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi Ketua Ikatan Guru Pendidikan Khusus Pusat, Faizah Abdiah merupakan kebanggaan tersendiri, bukan dianggap sebagai beban.
Mencintai dunia pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus ini sudah dijalaninya hampir 10 tahun lamanya di SLB Pembina di Jalan A Yani KM-21 Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Wanita kelahiran Surabaya, 2 Januari 1981 tersebut bahkan sudah menyelami sangat dalam dalam mendidik para anak didiknya hingga sampai memikirkan masa depan mereka usai di sana.
Faizah bahkan memiliki cita-cita membangun lembaga kerja bagi alumni anak didiknya tersebut agar mereka bisa mandiri menatap hari-hari kedepan.
Karena, para anak didiknya tersebut tidak hanya diberi teori tentang ilmu pengetahuan, tapi juga diajarkan kreativitas dan kerajinan yang bernilai ekonomi
Menurut Faizah, dirinya beserta guru yang lainnya tidak hanya mengajarkan pendidikan, tapi ada keahlian agar mereka bisa memiliki peluang kerja kedepannya.
"Seperti salah satunya kita buat kerudung dengan beragam motif warna yang alami, ini cukup cerah peluang bisnisnya," kata Faizah.
Karena produksi para siswa ini dilirik pula Dinas Koperasi Kota Banjarbaru.
Tidak hanya peluang bisnis di bidang itu, bahkan bagi siswanya yang mengalami kekurangan pendengaran diajarkan pula untuk ahli dalam bidang montir.
"Kita kursus kan mereka, agar ahli mekanik, bahkan kita rencanakan bisa sebagai jasa montir panggilan, tentunya ada pendamping sebagai juru bicaranya," tutur Faizah.
Dia menyatakan, anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan tersendiri dalam kekurangan fisik mereka, hingga potensi ini yang coba pihaknya gali agar mereka bisa mandiri dengan sebuah keahlian.
Alumni S1 Universitas Surabaya pada stadi Pendidikan Luar Biasa tersebut mengaku senang bisa membantu para anak didiknya untuk bisa mandiri, bahkan dicurahkannya segala yang dirinya bisa untuk mereka.
"Saya senang dunia anak-anak, termasuk anak-anak yang ajalnya memiliki kekurangan dalam fisik ini, dan saya tidak sedikit pun bosan dengan mereka," ujar Faizah.
Bahkan, dia berharap akan tetap bisa mengabdi dipendidikan ini untuk masa yang panjang, karena perlu keteguhan hati dan Istiqomah menjalaninya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Mencintai dunia pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus ini sudah dijalaninya hampir 10 tahun lamanya di SLB Pembina di Jalan A Yani KM-21 Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Wanita kelahiran Surabaya, 2 Januari 1981 tersebut bahkan sudah menyelami sangat dalam dalam mendidik para anak didiknya hingga sampai memikirkan masa depan mereka usai di sana.
Faizah bahkan memiliki cita-cita membangun lembaga kerja bagi alumni anak didiknya tersebut agar mereka bisa mandiri menatap hari-hari kedepan.
Karena, para anak didiknya tersebut tidak hanya diberi teori tentang ilmu pengetahuan, tapi juga diajarkan kreativitas dan kerajinan yang bernilai ekonomi
Menurut Faizah, dirinya beserta guru yang lainnya tidak hanya mengajarkan pendidikan, tapi ada keahlian agar mereka bisa memiliki peluang kerja kedepannya.
"Seperti salah satunya kita buat kerudung dengan beragam motif warna yang alami, ini cukup cerah peluang bisnisnya," kata Faizah.
Karena produksi para siswa ini dilirik pula Dinas Koperasi Kota Banjarbaru.
Tidak hanya peluang bisnis di bidang itu, bahkan bagi siswanya yang mengalami kekurangan pendengaran diajarkan pula untuk ahli dalam bidang montir.
"Kita kursus kan mereka, agar ahli mekanik, bahkan kita rencanakan bisa sebagai jasa montir panggilan, tentunya ada pendamping sebagai juru bicaranya," tutur Faizah.
Dia menyatakan, anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan tersendiri dalam kekurangan fisik mereka, hingga potensi ini yang coba pihaknya gali agar mereka bisa mandiri dengan sebuah keahlian.
Alumni S1 Universitas Surabaya pada stadi Pendidikan Luar Biasa tersebut mengaku senang bisa membantu para anak didiknya untuk bisa mandiri, bahkan dicurahkannya segala yang dirinya bisa untuk mereka.
"Saya senang dunia anak-anak, termasuk anak-anak yang ajalnya memiliki kekurangan dalam fisik ini, dan saya tidak sedikit pun bosan dengan mereka," ujar Faizah.
Bahkan, dia berharap akan tetap bisa mengabdi dipendidikan ini untuk masa yang panjang, karena perlu keteguhan hati dan Istiqomah menjalaninya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019