Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Anisah Rasyidah Wahid tak bosan mengingatkan kaum wanita untuk mencegah resiko penyakit kanker dengan melalukan pemeriksaan atau deteksi dini.
"Melalui deteksi dini kaum wanita juga dibekali pengetahuan cara mengenali gejala penyakit kanker agar bisa mencegah dan mengobati sebelum terlanjur parah," ujar Anisah di Amuntai, Senin.
Anisah mengatakan, kaum wanita memang harus mewaspadai penyakit kanker kanker rahim dan payudara, yang cukup rawan menimpa mereka. Meski terkesan seram namun penyakit kanker bisa diobati dan disembuhkan asal dilakukan deteksi dini.
Anisah berterima kasih kepada BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan yang memprogramkan kegiatan deteksi dini kanker organ reproduksi di kabupaten/kota termasuk HSU.
Kabid KBKR BKKBN Kalsel Dr Lasma Uli mengatakan, komunitas yang disasar melalui kegiatan deteksi dini kanker adalah dari kalangan remaja, Ibu rumah tangga dan dan wanita pekerja.
"Kita sosialisasikan mengenai deteksi dini organ reproduksi yang terintegrasi dengan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP," terangnya.
Dijelaskan, sangat penting bagi kaum perempuan untuk mengenali gejala dan melakukan deteksi dini kanker yang menyerang organ reproduksi seperti indung telur (ovarium), rahim, leher rahim, serta payudara. Sebab, prinsip pengobatan kanker ialah semakin dini ditemukan dan diobati, semakin besar peluang keberhasilnnya.
Narasumber Kasubag Kesehatan Produksi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Dr. Mahendra Prakosa mengatakan organ-organ reproduksi menjadi salah satu bagian penting bagi kaum perempuan.
"Banyak hal bisa mengancam kesehatan organ reproduksi itu, termasuk kanker sebagai jenis penyakit yang hingga kini masih identik dengan kesan menakutkan," katanya.
Contohnya, jelas Mahendra, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang sudah dipastikan penyebab utamanya, yaitu infeksi HPV, vaksinasi terhadap virus ini harus diberikan pada perempuan sejak usia 10 tahun.
"Karena itu, kaum perempuan perlu mengenali faktor risiko kanker organ reproduksi dan gejalanya, serta tidak ragu untuk segera berobat bila menemukan tanda-tanda yang mengarah pada kanker, jangan menunda-nunda," tandas Mahendra.
Kegiatan sosialisasi juga dihadiri narasumber Ketua MUI HSU H.M. Said Masrawan yang menjelaskan program KB dilihat dari sudut pandang Ajaran Agama Islam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Melalui deteksi dini kaum wanita juga dibekali pengetahuan cara mengenali gejala penyakit kanker agar bisa mencegah dan mengobati sebelum terlanjur parah," ujar Anisah di Amuntai, Senin.
Anisah mengatakan, kaum wanita memang harus mewaspadai penyakit kanker kanker rahim dan payudara, yang cukup rawan menimpa mereka. Meski terkesan seram namun penyakit kanker bisa diobati dan disembuhkan asal dilakukan deteksi dini.
Anisah berterima kasih kepada BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan yang memprogramkan kegiatan deteksi dini kanker organ reproduksi di kabupaten/kota termasuk HSU.
Kabid KBKR BKKBN Kalsel Dr Lasma Uli mengatakan, komunitas yang disasar melalui kegiatan deteksi dini kanker adalah dari kalangan remaja, Ibu rumah tangga dan dan wanita pekerja.
"Kita sosialisasikan mengenai deteksi dini organ reproduksi yang terintegrasi dengan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP," terangnya.
Dijelaskan, sangat penting bagi kaum perempuan untuk mengenali gejala dan melakukan deteksi dini kanker yang menyerang organ reproduksi seperti indung telur (ovarium), rahim, leher rahim, serta payudara. Sebab, prinsip pengobatan kanker ialah semakin dini ditemukan dan diobati, semakin besar peluang keberhasilnnya.
Narasumber Kasubag Kesehatan Produksi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Dr. Mahendra Prakosa mengatakan organ-organ reproduksi menjadi salah satu bagian penting bagi kaum perempuan.
"Banyak hal bisa mengancam kesehatan organ reproduksi itu, termasuk kanker sebagai jenis penyakit yang hingga kini masih identik dengan kesan menakutkan," katanya.
Contohnya, jelas Mahendra, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang sudah dipastikan penyebab utamanya, yaitu infeksi HPV, vaksinasi terhadap virus ini harus diberikan pada perempuan sejak usia 10 tahun.
"Karena itu, kaum perempuan perlu mengenali faktor risiko kanker organ reproduksi dan gejalanya, serta tidak ragu untuk segera berobat bila menemukan tanda-tanda yang mengarah pada kanker, jangan menunda-nunda," tandas Mahendra.
Kegiatan sosialisasi juga dihadiri narasumber Ketua MUI HSU H.M. Said Masrawan yang menjelaskan program KB dilihat dari sudut pandang Ajaran Agama Islam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019