JNE Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membantu mempromosikan produk usaha kecil menengah (UKM) Kalsel secara lebih luas ke seluruh Indonesia dengan menjadi vendor Pesona JNE.
Pimpinan Cabang JNE Banjarmasin Depi Hariyanto pada acara JNE Kopiwriting Banjarmasin, Kamis, mengatakan khusus di Kalimantan Selatan, JNE Banjarmasin memiliki inovasi untuk membantu pelaku UKM agar lebih berkembang.
Inovasi tersebut antara lain mengedukasi para pelaku UKM untuk menjadi vendor Pesona JNE agar produk UKM lokal dapat dipromosikan lebih luas ke seluruh Indonesia.
Selain menjadi vendor, JNE juga memiliki program JNE Trucking (JTR) yang merupakan layanan pengiriman dalam jumlah besar dengan menggunakan armada truk dengan harga yang kompetitif.
Mendukung pengembangan kualitas produk, tambah Depi, JNE juga memberikan pelatihan gratis seputar strategi digital marketing, packaging, dan sebagainya untuk para pelaku UKM.
Baca juga: Gatriwara Banjarbaru dorong pengembangan UMKM
“Saat ini, banyak UKM yang telah bekerja sama dengan JNE. Di Banjarmasin, tercatat sekitar 300 member JLC (JNE Loyalty Card) yang aktif dan 31 vendor Pesona, serta masih ditambah lagi dengan UKM binaan JNE yang bekerja sama dengan pihak lainnya," katanya.
Melalui perkembangan era digital dan dukungan dari berbagai pihak, tambah dia, JNE berharap jumlah pelaku UKM tersebut dapat terus bertambah serta bisnis mereka dapat semakin maju ke depannya.
Tingginya pertumbuhan UKM di Banjarmasin, mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Banjarmasin.
Upaya meningkatkan daya saing UKM lokal dilakukan dengan mengajak para pelaku usaha untuk go digital, sehingga melalui digitalisasi, promosi produk-produk yang dihasilkan dapat terdorong.
Melalui program digitalisasi, UKM lokal juga dapat terus bersaing dalam eraindustri 4.0, serta menjadikan produknya go national atau bahkan go international.
Baca juga: ITP gelar bazar tampilkan UMKM binaan
Depi juga menilai, Kota Banjarmasin merupakan salah satu daerah yang berpotensi sebagai gerbang kegiatan ekonomi nasional.
Hal tersebut karena kota ini terletak di Pulau Kalimantan yang berada di tengah lndonsia dan memiliki akses sebagai pintu keluar masuk bagi kegiatan perekonomian Pulau Kalimantan.
Data terakhir dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, kota yang berada di selatan Kalimantan ini tercatat memiliki 2.072 UKM yang didominasi oleh sektor kuliner.
Depi mengungkapkan jenis produk UKM lokal yang menjadi favorit dan paling banyak dikirim dari Banjarmasin adalah produk olahan makanan.
Selain itu, produk kerajinan tangan, seperti lampit dan kerajinan lain yang terbuat dari eceng gondok, pun menjadi produk UKM khas Kalimantan Selatan yang banyak dikirimkan ke berbagai tujuan.
Kegiatan JNE Kopiwriting di Kota Banjarmasin ini mempakan kegiatan ketiga setelah JNE sukses menggelar Kopiwriting di Kota Bandung dan Padang.
Selanjutnya, Kopiwriting juga akan digelar di kota Malang, Yogyakarta, dan Cirebon
Baca juga: Indocement latih UMKM di Kotabaru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Pimpinan Cabang JNE Banjarmasin Depi Hariyanto pada acara JNE Kopiwriting Banjarmasin, Kamis, mengatakan khusus di Kalimantan Selatan, JNE Banjarmasin memiliki inovasi untuk membantu pelaku UKM agar lebih berkembang.
Inovasi tersebut antara lain mengedukasi para pelaku UKM untuk menjadi vendor Pesona JNE agar produk UKM lokal dapat dipromosikan lebih luas ke seluruh Indonesia.
Selain menjadi vendor, JNE juga memiliki program JNE Trucking (JTR) yang merupakan layanan pengiriman dalam jumlah besar dengan menggunakan armada truk dengan harga yang kompetitif.
Mendukung pengembangan kualitas produk, tambah Depi, JNE juga memberikan pelatihan gratis seputar strategi digital marketing, packaging, dan sebagainya untuk para pelaku UKM.
Baca juga: Gatriwara Banjarbaru dorong pengembangan UMKM
“Saat ini, banyak UKM yang telah bekerja sama dengan JNE. Di Banjarmasin, tercatat sekitar 300 member JLC (JNE Loyalty Card) yang aktif dan 31 vendor Pesona, serta masih ditambah lagi dengan UKM binaan JNE yang bekerja sama dengan pihak lainnya," katanya.
Melalui perkembangan era digital dan dukungan dari berbagai pihak, tambah dia, JNE berharap jumlah pelaku UKM tersebut dapat terus bertambah serta bisnis mereka dapat semakin maju ke depannya.
Tingginya pertumbuhan UKM di Banjarmasin, mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Banjarmasin.
Upaya meningkatkan daya saing UKM lokal dilakukan dengan mengajak para pelaku usaha untuk go digital, sehingga melalui digitalisasi, promosi produk-produk yang dihasilkan dapat terdorong.
Melalui program digitalisasi, UKM lokal juga dapat terus bersaing dalam eraindustri 4.0, serta menjadikan produknya go national atau bahkan go international.
Baca juga: ITP gelar bazar tampilkan UMKM binaan
Depi juga menilai, Kota Banjarmasin merupakan salah satu daerah yang berpotensi sebagai gerbang kegiatan ekonomi nasional.
Hal tersebut karena kota ini terletak di Pulau Kalimantan yang berada di tengah lndonsia dan memiliki akses sebagai pintu keluar masuk bagi kegiatan perekonomian Pulau Kalimantan.
Data terakhir dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, kota yang berada di selatan Kalimantan ini tercatat memiliki 2.072 UKM yang didominasi oleh sektor kuliner.
Depi mengungkapkan jenis produk UKM lokal yang menjadi favorit dan paling banyak dikirim dari Banjarmasin adalah produk olahan makanan.
Selain itu, produk kerajinan tangan, seperti lampit dan kerajinan lain yang terbuat dari eceng gondok, pun menjadi produk UKM khas Kalimantan Selatan yang banyak dikirimkan ke berbagai tujuan.
Kegiatan JNE Kopiwriting di Kota Banjarmasin ini mempakan kegiatan ketiga setelah JNE sukses menggelar Kopiwriting di Kota Bandung dan Padang.
Selanjutnya, Kopiwriting juga akan digelar di kota Malang, Yogyakarta, dan Cirebon
Baca juga: Indocement latih UMKM di Kotabaru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019