Para relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) di Kalimantan Selatan berkomtimen untuk turut menjaga keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) dengan menyepakati 5 poin komitmen tertib berlalu lintas di jalan raya.

Komitmen tersebut dibuat saat  Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Upaya Melestarikan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Sebagai Bagian Dari Kearifan Lokal di Kalimantan Selatan Dengan Tetap Menjaga Kamseltibcar Lantas di Jalan Raya" yang digelar di Barito Ballroom, Hotek Aria Barito Banjarmasin, Rabu (21/8).

Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Muji Ediyanto sebagai penggagas diskusi pun mengaku bersyukur atas kesepakatan komitmen bersama para petugas dan relawan BPK itu.

"Komitmen bersama ini dalam upaya melestarikan BPK sebagai bagian kearifan lokal di Kalsel dengan tetap menjaga kamseltibcarlantas," terang 
Muji.
Diketahui bersama, selama ini keberadaan relawan BPK yang tumbur subur di Kalsel terutama di Kota Banjarmasin menjadi fenomena tersendiri. Bahkan saking banyaknya, 447 unit mobil BPK di Banjarmasin tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI dengan menggelar semprot air ke atas terbanyak di tepian Sungai Martapura Jalan Piare Tendean dan Jalan Sudirman. Kemudian juga didapat rekor MURI dengan barisan pemadam kebakaran terbanyak se-Asia yaitu berjejer di lokasi yang sama sepanjang 2 kilometer.

Kehadirannya pun seiring kerap terjadi musibah kebakaran rumah penduduk, sehingga banyak masyarakat di hampir setiap kelurahan dan komplek perumahan secara swadaya mendirikan unit BPK dengan sarana kendaraan seadanya.

Namun belakangan keluhan sebagian kalangan muncul, mana kala pengemudi unit BPK berkendara sangat kencang hingga membuat takut pengguna jalan lainnya. Tak jarang terjadi insiden kecelakaan lalu lintas akibat aksi ngebut unit BPK tersebut menuju lokasi kebakaran.

Untuk itulah, adanya komitmen yang disepakati, Muji berharap tidak ada lagi permasalahan yang timbul di kemudian hari akibat ulah oknum sopir BPK yang melanggar aturan berlalu lintas.

"Ini menjadi komitmen moral bagi kawan-kawan relawan dan petugas BPK atau PMK untuk sama-sama dijaga dan dipatuhi sekaligus saling mengingatkan terhadap sesama," tutur Muji.
Sementara Ketua Ormas PMK Sangga Lima Banjarmasin, Sulaiman menyatakan dukungannya atas apa yang telah digagas Ditlantas Polda Kalsel.

"Acara ini baik sekali. Kita berharap enam bulan sekali ada pertemuan untuk pembinaan semacam ini," katanya.

Sulaiman menyadari, sebenarnya kerja sama dengan Polantas selama ini sudah berjalan baik. Namun seiring waktu dengan terus bertambahnya BPK yang kini diperkirakan mencapai 500 unit di kota Banjarmasin, maka susah untuk dikontrol.


"Maka dari itu, pertemuan ini sangat bagus dan mudah-mudahan kawan-kawan BPK semakin sadar akan keselamatan yang jadi hal terpenting diutamakan," tandasnya.

Dalam diskusi sendiri, Dirlantas menjadi narasumber utama. Dia menampung banyak masukan dan aspirasi dari para relawan BPK, termasuk sejumlah instansi terkait dan tokoh masyarakat yang turut hadir.
Baca juga: Ditlantas berharap BPK taati kaidah berlalu lintas

Ada masukan peserta agar pengemudi unit BPK mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) khusus. Sehingga hanya yang bersangkutan yang boleh mengemudikan sarana kendaraan BPK. Hal itu bertujuan sebagai bentuk pembinaan sekaligus pengawasan agar tidak sembarang orang bisa mengendarai unit BPK.

Kemudian juga registrasi unit BPK untuk memastikan kendaraan memenuhi kewajiban pajaknya, sehingga jika terjadi kecelakaan dapat klaim asuransi dari Jasa Raharja.
Baca juga: Polda Kalsel kerahkan mobil patroli tanggulangi karhutla


"Semua masukan ini sangat bagus dan kami akan tindaklanjuti, termasuk para Kasat Lantas jajaran saya minta dilanjutkan ke daerah masing-masing. Prinsipnya, saya lihat semua setuju komitmen untuk mewujudkan kamseltibcar lantas ini, karena saya yakin kita semua ingin selamat," jelas Muji.
Pada kesempatan pertemuan yang dibuka oleh Wakapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Aneka Pristafuddin itu, turut dihadirkan Pakar Psikologi Sosial dari Universitas Lambung Mangkurat Dr H Karyono Ibnu Ahmad serta Akademisi dan Budayawan dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary Dr M Uhaib As'ad. Keduanya memberikan pencerahan kepada relawan BPK dan petugas Damkar yang menekankan jika pekerjaan mereka sangat mulia dan bernilai ibadah. Untuk itu, jangan sampai niat tulus membantu orang yang sedang tertimpa musibah kebakaran jadi tercoreng dengan aksi ngebut tak terkendali di jalan hingga terkesan arogan, bahkan berakibat fatal menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Adapun lima poin komitmen bersama BPK di Kalsel yang disepakati di akhir diskusi, yakni pertama seluruh Barisan Pemadam Kebakaran wajib menjaga keamanan, Keselamatan, ketertiban kelancaran lalu lintas serta menjadi agen pelopor keselamatan berlalu lintas di jalan raya.
Baca juga: Kombes Muji: Tangkap pelajar SMP kendarai motor

Kemudian kedua, BPK yang menuju lokasi kebakaran wajib memiliki SIM dan tidak membawa anak di bawah umur. Poin ketiga, setiap unit ranmor BPK yang dioperasionalkan harus layak pakai dan dilengkapi dengan kelengkapan kendaraan sesuai ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya keempat, pembinaan anggota Damkar dilaksanakan dengan membuat acara pertemuan secara terjadwal dikoordinasikan oleh Kasat Lantas dan Kasat Pol PP dan Damkar kabupaten dan kota.

Terakhir poin lima, BPK harus saling mengingatkan jika ada sesama kawan BPK yang melanggar komitmen bersama ini.  

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019