Memasuki musim kemarau panjang,   Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan melalui Dinas Pertanian mengantisipasi dengan menyiapkan puluhan pompa air disamping upaya perluasan lahan tanam padi.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan di Amuntai, Kamis mengatakan, meski potensi gagal panen akibat musim kemarau di HSU sangat rendah bahkan cenderung makin luas lahan tanam, namun pihaknya tetap waspada mengantisipasi dengan menyiapkab berbagai sarana dan prasarana.

"Untuk mengantisipasi kekeringan di lapangan sudah kita siapkan 174 buah pompa air 6 inch, 66 buah pompa air 3 inch, 17 embung dan 15 long storage," ujar Yuli.


Baca juga: Polisi akan tindak tegas pelaku pembakaran lahan
Yuli mengatakan, pompa air akan disalurkan kepada kelompok tani yang lahannya rawan kekeringan. Pihaknya juga bekerja sama dengan BPBD dan Ketahanan Pangan dalam mengantisipasi dampak kemarau.
 
Bantuan pompa air. (Eddy Abdillah)

Ia menerangkan, berdasarkan produksi  pada 2018, stok gabah di tingkat petani masih bisa untuk  memcukupi kebutuhan pangan padi selama 1,5 tahun atau sampai  Juni 2020 dengan asumsi tidak ada gabah yang dijual ke luar daerah.

Disampaikan, sasaran luas tanam untuk 2019 seluas 26.695 hektar, luas panen ditarget seluas  25.627 ha dengan produktivitas sebesar 51.70 Ku per hektar dharapkan mampu menghasilkan produksi beras sebanyak 132.493 ton.

Sementara menghadapi ketersediaan pangan menghadapi kemarau panjang, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten HSU memiliki program pengembangan cadangan pangan daerah.

Baca juga: Polres HSU tangkap penjual BBM Ilegal
"Tapi selama ini belum ada kasus kerawanan pangan kronis dan transien, namun program tetap disalurkan ke daerah rawan pangan pasca bencana alam, paling sering terjadi akibat bencana kebakaran pemukiman," jelas Kabid ketersediaan dan distribusi pangan Entin Lestanti.
 
Pertanian. (Eddy Abdillah)

Entin menjelaskan, selain pemerintah daerah yang memiliki cadangan pangan berupa gabah kering sebanyak 2,5 ton, petani setiap panen juga menyisihkan hasil panen untun cadangan.

"Kita punya program lumbung pangan yang dibangun dari  dana DAK sebanyak 14 lumbung dimana petani bisa menyimpan hasil panen," terangnya.

Diinformasikan untuk 2018 produksi padi mencapai 142.682 ton gabah kering giling (gkg) bila dikonversikan menjadi beras sebanyak 133.065 ton sedang kebutuhan masyarakat HSU untuk satu tahun sebesar 81.256 ton beras.

Sedang untuk 2019, diproyeksikan produksi padi sebesar 132.493 ton gkg di konversi menjadi beras sebanyak 123.563 ton. Kebutuhan masyarakat diperkirakan sebesar 75.454 ton beras, turun dari 2018 karena jumlah penduduk juga berkurang.

"Jadi masih surplus beras," katanya.

Baca juga: Perahu replika HSU jadi tontonan 10 duta besar negara

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019