Sebanyak 37 desa dari 214 desa dan kelurahan di Kabupaten Hulu Sungai Utara rawan mengalami kekeringan saat memasuki musim kemarau panjang yang diprediksi pihak BMKG akan terjadi beberapa tahun kedepan.

Menghadapi kemungkinan terjadinya berbagai bahaya yang timbul akibat kemarau, seperti kebakaran dan tanah longsor pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sejak awal pekan lalu rutin melakukan patroli bersama aparat TNI Polri diantaranya juga dalam upaya mengantisipasi kebakaran lahan.

"Bersama TNI, polri, dan Manggala Agni serta masyarakat, kami dari BPBD melakukan patroli karhutla di wilayah- wilayah yang berpotensi terjadi kebakaran lahan, dalam rangka mencegah meski kasus kebakaran lahan belum begitu tinggi terjadi," ujar staf bagian kedaruratan dan logistik BPBD HSU Udi Hartono di Amuntai, Kamis.
Baca juga: Satpol PP tertibkan kawasan Pasar Candi

Udi mengatakan, kegiatan patroli sekaligus memantau kondisi dimasyarakat guna mengetahui keberadaan fasilitas dan sarana penanggulangan bencana beserta satgas atau tenaga sukarela di desa.

Tim gabungan juga memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dan menghindari aktivitas tertentu untuk menghindari dampak terjadinya bencana alam.
Patroli karhutla di Kabupaten HSU. (Eddy Abdillah)


Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) desa-desa yang terdampak kemarau sehingga mengalami kekeringan yakni desa banjang, kaludan besar dan kaludan kecil di kecamatan Banjang.
Baca juga: Video Dandim 1001: Dampingi petani sukseskan program pemerintah

Sementara di Kecamatan Amuntai Utara yakni desa cakru, panyaungan, teluk daun, pandawanan dan muara baruh.

Sebanyak dua desa di Kecamatan Danau Panggang diperkirakan juga akan terdampak kekeringan akibat kemarau panjang yakni desa darussalam dan desa teluk mesjid.

Kecamatan AmuntaI Tengah yang berada diwilayah perkotaan tidak luput dari kemungkinan mengalami kekeringan seperti Kelurahan sei malang, tigarun,  kandang halang dan danau cermin.

Berikutnya Amuntai Selatan terdapat empat desa yakni panyiuran, teluk paring, padang tanggul dan murung panggang.

Desa murung kupang dan babirik hulu adalah dua desa di Kecamatan Babirik yang berpotensi juga mengalami kekeringan disamping desa hambuku baru dan murung panti hulu.

Pihak BPBD HSU juga mencatat wilayah Kecamatan Sei Pandan (alabio) yang paling banyak desanya yang akan mengalami kekeringan akibat kemarau yakni enam desa terdiri atas desa sungai pandan tengah, sungai pandan hilir, tambalang tengah, tapus dalam, banyu tajun dalam dan desa jalan lurus.

Sedang kecamatan yang desanya paling sedikit diperkirakan terdampak kemarau adalah Kecamatan Paminggir karena wilayahnya sebagian besar memang berada diperairan rawa, hanya satu desa yang kemungkinan sedikit terdampak kemarau yakni desa paminggir.
Baca juga: Bank Kalsel Bantu Sekolah Dasar Rp20 Juta dan Biaya Pendidikan

Sementara empat desa di Kecamatan Haur Gading berpotensi kekeringan yakni desa bayur, lok suga, haur gading dan sei limas. Pada wilayah kecamatan Sei Tabukan diprediksi desa sei tabukan mengalami kekeringan bersama tiga desa lainnya yakni gelagah, banua hanyar dan rantau bujur tengah.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019