Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin kembali membuka program "sonjo pendopo" untuk memberikan akses pemerintah dengan masyarakatnya, Jumat (14/6).
Program sonjo atau berkunjung ke pendopo ini pernah dilaksanakan oleh Mochamad Nur Arifin saat menjadi Plt Bupati Trenggalek, sepeninggal Bupati Trenggalek Emil Dardak cuti di luar tanggungan negara, yakni saat kampanye Pilkada Jatim.
Kegiatan tersebut (Sonjo Pendopo) kemudian sempat terhenti sekembalinya Emil Dardak lepas dari masa cutinya. Namun kini dibuka lagi oleh Mochamad Nur Arifin setelah dilantik menjadi Bupati Trenggalek oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu.
"Saya membuka kegiatan Sonjo Pendopo lagi, karena kalau datang pas hari-hari kerja takutnya mengganggu kerja-kerja rutin terus masyarakat yang tidak janjian atau tidak tahu nomor saya dan ingin datang konsultasi atau ingin audiensi tetapi tidak ketemu saya beri waktu hari Jum'at setelah shalat Jumat," katanya.
Pertama dibuka, Jum'at (14/6) beberapa warga datang atau sonjo ke Pendopo di antaranya kelompok difabel, perwakilan PGRI, BNN dan beberapa kelompok masyarakat yang lainnya.
"Ada warga yang memberikan ide-ide tentang pembangunan, salah satunya bagaimana caranya 'universal coverage' untuk pekerja formal dan informal, ada juga yang menyampaikan uneg-unegnya," kata Nur Arifin.
Menurutnya, yang paling krusial terkait persiapan relokasi BNN, karena kantor BNN saat ini mau dibangun Pasar Pon. Sedangkan yang lainnya menurut masalah yang normal-normal saja.
"Kami ingin mendekatkan akses masyarakat terhadap pemerintah. Karena bagaimanapun pemilik kabupaten ini adalah masyarakat. Kami perlu dengar langsung dari masyarakat, sedangkan waktu bertemu dan bertatap muka harus di manage sedemikian rupa dan tugas di Pemerintahan kan juga banyak," katanya.
Arifin berharap program tersebut bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan ide, inovasi dan keluhan dari masyarakat bisa disampaikan langsung saat Sonjo Pendopo ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Program sonjo atau berkunjung ke pendopo ini pernah dilaksanakan oleh Mochamad Nur Arifin saat menjadi Plt Bupati Trenggalek, sepeninggal Bupati Trenggalek Emil Dardak cuti di luar tanggungan negara, yakni saat kampanye Pilkada Jatim.
Kegiatan tersebut (Sonjo Pendopo) kemudian sempat terhenti sekembalinya Emil Dardak lepas dari masa cutinya. Namun kini dibuka lagi oleh Mochamad Nur Arifin setelah dilantik menjadi Bupati Trenggalek oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu.
"Saya membuka kegiatan Sonjo Pendopo lagi, karena kalau datang pas hari-hari kerja takutnya mengganggu kerja-kerja rutin terus masyarakat yang tidak janjian atau tidak tahu nomor saya dan ingin datang konsultasi atau ingin audiensi tetapi tidak ketemu saya beri waktu hari Jum'at setelah shalat Jumat," katanya.
Pertama dibuka, Jum'at (14/6) beberapa warga datang atau sonjo ke Pendopo di antaranya kelompok difabel, perwakilan PGRI, BNN dan beberapa kelompok masyarakat yang lainnya.
"Ada warga yang memberikan ide-ide tentang pembangunan, salah satunya bagaimana caranya 'universal coverage' untuk pekerja formal dan informal, ada juga yang menyampaikan uneg-unegnya," kata Nur Arifin.
Menurutnya, yang paling krusial terkait persiapan relokasi BNN, karena kantor BNN saat ini mau dibangun Pasar Pon. Sedangkan yang lainnya menurut masalah yang normal-normal saja.
"Kami ingin mendekatkan akses masyarakat terhadap pemerintah. Karena bagaimanapun pemilik kabupaten ini adalah masyarakat. Kami perlu dengar langsung dari masyarakat, sedangkan waktu bertemu dan bertatap muka harus di manage sedemikian rupa dan tugas di Pemerintahan kan juga banyak," katanya.
Arifin berharap program tersebut bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan ide, inovasi dan keluhan dari masyarakat bisa disampaikan langsung saat Sonjo Pendopo ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019