Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi setempat akan mempelajari pengembangan industri di Batam, Kepulauan Riau (Kepri)
"Kita perlu mempelajari pengembangan industri Batam, karena di sana tergolong berhasil dalam pengembangan industri," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi SIP di Banjarmasin, Kalsel, Selasa.
Ia menyebut industri galangan kapal serta sejumlah industri kecil, menengah dan industri berat sebagai contoh pengembangan industri yang cukup berhasil di Batam.
"Sementara provinsi kita dengan luas wilayah sekitar 3,7 juta hektare yang terbagi 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk empat juta jiwa lebih, juga berpotensi untuk pengembangan industri," ujarnya menjawab Antara Kalsel.
Oleh karenanya, lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel juga berkeinginan atau berkomitmen kuat melakukan pengembangan industri sebagaimana halnya Batam.
"Pasalnya dengan pengembangan industri, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan usaha mikro kecil menengah (UMKM),)" ujar mantan pegawai Departemen Keuangan yang terjun ke dunia politik awal tahun 2000-an itu.
Oleh sebab itu pula, dia berharap, dari hasil studi banding ke Batam yang merupakan kota industri dapat menjadi masukan dalam pengembangan industri Kalsel ke depan.
"Apalagi sebagai perangkat pengembangan dan pembangunan industri, kita sudah punya peraturan daerahnya," lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu yang tidak lagi mencalon menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2019.
Menurut dia, Pemprov Kalsel sudah menyiapkan lahan untuk pengembangan pembangunan industri seperti di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu yang juga sudah memiliki infrastruktur penunjang antara lain pelabuhan dan bandara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kita perlu mempelajari pengembangan industri Batam, karena di sana tergolong berhasil dalam pengembangan industri," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi SIP di Banjarmasin, Kalsel, Selasa.
Ia menyebut industri galangan kapal serta sejumlah industri kecil, menengah dan industri berat sebagai contoh pengembangan industri yang cukup berhasil di Batam.
"Sementara provinsi kita dengan luas wilayah sekitar 3,7 juta hektare yang terbagi 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk empat juta jiwa lebih, juga berpotensi untuk pengembangan industri," ujarnya menjawab Antara Kalsel.
Oleh karenanya, lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel juga berkeinginan atau berkomitmen kuat melakukan pengembangan industri sebagaimana halnya Batam.
"Pasalnya dengan pengembangan industri, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan usaha mikro kecil menengah (UMKM),)" ujar mantan pegawai Departemen Keuangan yang terjun ke dunia politik awal tahun 2000-an itu.
Oleh sebab itu pula, dia berharap, dari hasil studi banding ke Batam yang merupakan kota industri dapat menjadi masukan dalam pengembangan industri Kalsel ke depan.
"Apalagi sebagai perangkat pengembangan dan pembangunan industri, kita sudah punya peraturan daerahnya," lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu yang tidak lagi mencalon menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2019.
Menurut dia, Pemprov Kalsel sudah menyiapkan lahan untuk pengembangan pembangunan industri seperti di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu yang juga sudah memiliki infrastruktur penunjang antara lain pelabuhan dan bandara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019