Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat mengimbau warga yang tinggal di kawasan sekitar Mulut Seribu, Rote Ndao, tidak menangkap ikan dengan menggunakan bom rakitan.
"Saya imbau warga Rote, khususnya warga di sekitaran kawasan Mulut Seribu, agar menghindari menangkap ikan dengan cara membom," katanya di Kupang, Selasa.
Hal itu disampaikannya berkaitan dengan hasil kunjungannya ke kawasan Mulut Seribu pada Senin (29/4) untuk memantau perkembangan kawasan itu yang ke depannya akan dijadikan sebagai lokasi wisata.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan membantu agar kapal atau perahu masyarakat lebih ramah lingkungan dengan cara pemakaian solarnya dikurangi.
Tak hanya itu orang nomor satu di Pemprov NTT itu juga meminta agar masyarakat tidak membuang sampah plastik dan puntung rokok di sepanjang pantai di kawasan itu.
"Sampah plastik dan puntung rokok itu sangat berbahaya, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi hewan-hewan laut," ujar dia.
Ia juga membuat larangan agar masyarakat di daerah itu tidak menembak atau berburu burung yang ada di kawasan itu.
"Karang dan flora harus dijaga. Kita mesti menjaga dan memelihara alam ciptaan Tuhan yang indah ini. Karena siapa yang rusakkan alam, tempatnya pasti neraka," katanya.
Ia mengharapkan agar keindahan Mulut Seribu harus bisa dinikmati sampai ke anak cucu sampai kapanpun.
Terkait permintaan pembangunan jembatan antara Desa Puku Afu dan Mayoe yang melewati kawasan Mulut Seribu akan dipelajari lagi lebih mendalam, terutama dampaknya terhadap lingkungan. (*)
Gubernur NTT imbau warga tak gunakan bom menangkap ikan di kawasan mulut seribu
Selasa, 30 April 2019 9:36 WIB