Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memastikan kesiapan tiga kebutuhan utama masyarakat yaitu pasokan bahan pangan, infrastruktur transportasi maupun angkutan penumpang dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jelang Ramadhan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai memimpin rapat koordinasi persiapan Ramadhan di Jakarta, Kamis, mengatakan pasokan bahan pangan saat ini sudah terkendali.
Darmin mengharapkan Bulog menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi beberapa harga pangan seperti beras, minyak goreng, daging, gula dan bawang merah, bawang putih, serta cabai merah.
Upaya kestabilan harga tersebut, kata dia, dilakukan dengan tetap memperhatikan kepentingan dua sisi baik produsen maupun konsumen.
Selain itu, Bulog juga perlu memperhatikan pembangunan gudang-gudang di daerah yang surplus, misalnya beras, maupun yang defisit untuk pengendalian harga di tingkat konsumen.
Terkait kesiapan infrastruktur transportasi dan angkutan penumpang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyakinkan penyelenggaraan arus mudik 2019 akan lebih baik.
"Kita berkomitmen untuk berubah dari kemacetan menjadi keselamatan. Infrastruktur yang dibangun makin siap. Sektor darat tentunya didukung dengan adanya jalan tol," katanya.
Selain itu, Budi Karya ikut memastikan adanya mudik gratis melalui kontribusi dari BUMN maupun swasta untuk menekan penggunaan angkutan individu.
Upaya pengendalian harga tiket pesawat yang masih tinggi dan membebani konsumen juga akan dilakukan. Kebijakan tarif udara ini akan diputuskan lebih lanjut dalam rapat lanjutan antara Menko Perekonomian, Menteri Perhubungan dan maskapai terkait.
Untuk kesiagaan pasokan BBM pada Ramadhan dan Idul Fitri 2019, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa memastikan adanya pembentukan Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Tugas dari posko nasional tersebut yaitu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dalam bidang energi dan berkomunikasi dengan petugas lapangan maupun badan usaha. Tugas lainnya adalah mengawasi kondisi di lapangan, baik sebelum maupun sesudah Idul Fitri 2019, di wilayah rawan kemacetan, wilayah rawan pasokan, monitoring obvitnas dan wilayah rawan bencana, serta pengawasan berita dari berbagai sumber yang kredibel.
Dalam kesempatan ini, stok BBM juga dilaporkan masih berada dalam batas aman dan terkendali dengan rincian Premium memiliki ketahanan stok (27 hari), Pertalite (21 hari), Pertamax (20 hari), Pertamax Turbo (38 hari), Solar/Bio (24 hari), Pertamina Dex (47 hari) dan Avtur (28 hari). Sementara itu, stok LPG berada dalam kondisi normal yaitu 363 ribu Metric Ton yang mampu memenuhi kebutuhan untuk 18 hari.
"Secara keseluruhan, kesiapan sektor ESDM aman dan terkendali. Mulai dari stok BBM Pertamina dan badan usaha lain, stok LPG, maupun kondisi kelistrikan," kata Fanshurullah Asa.