Kalimantan saat ini menjadi koridor ekonomi ke tiga dalam pembangunan karena Kalimantan sebagai salah satu pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional.
Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof, Dr, Ir Gusti Muhammad Hatta MS di Banjarmasin, Jumat mengatakan, pemerintah telah mencanangkan program MP3EI (Masterplan, Percepatan, Perluasan, Pembangunan Ekonomi Indonesia).
Dari program MP3EI itu yang dicanangkan pemerintah ada enam koridor ekonomi diwilayah Indonesia diantaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua-Maluku.
Dari enam koridor ekonomi Indonesia itu masing-masing daerah yang dicanangkan oleh pemerintah memiliki keunggulan sumberdaya yang bisa dijadikan sebagai basis pembangunan ekonomi.
"Kalimantan masuk koridor ekonomi ke tiga dari keunggulan basis pembangunan ekonomi yang diunggulkan daerah ini berupa hasil tambang dan lumbung energi yang besar manfaatnya dalam pembangunan," ucapnya usai acara Workshop Geospasial di Hotel Arya Barito Banjarmasin.
Hatta terus mengatakan, pusat produksi dan pengelolaan hasil tambang dan lumbung energi yang diunggulkan berupa minyak dan gas bumi serta batu bara serta mineral berupa bauksit dan besi baja.
Selain itu juga, koridor ekonomi yang juga diunggulkan Kalimantan bisa dilihat dari hasil perkebunan dan hutan berupa kelapa sawit dan perkayuan.
Terkait dengan pembangunan koridor ekonomi Kalimantan, teridentifikasi rencana investasi baru untuk keenam kegiatan ekonomi itu mendapat dukungan infrastrutur sebesar Rp 945 triliun.
Dikatakan pula, penopang utama perekonomian bisa dilihat dari sektor migas dan pertambangan, namun kedua kegiatan tersebut saat ini cendrung mengalami penurunan, sehingga perlu sebuah inovasi guna mengimbangi tren kinerja kedua sektor tersebut.
Bukan itu saja, ada masalah lain yang dihadapi Kalimantan berupa adanya kesenjangan pembangunan antar wilayah dan realisasi investasi pembangunan yang masih tergolong rendah dan belum merata.
Oleh karena itu, rencana pengembangan kegiatan ekonomi utama di Kalimantan difokuskan untuk membangun industri hilir, dengan didukung penguatan teknologi dan kapasitas sumberdaya manusia serta perlu adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
"Sektor jasa juga sangat perlu untuk dikembangkan guna menggantikan ekonomi sumber daya alam yang tidak terbarukan di koridor ekonomi Kalimatan," tuturnya.
Menteri Negara Riset dan Teknologi berada di Banjarmasin sebagai Nara Sumber Workshop Geospasial dengan tema mendukung pelaksanaan program MP3EI yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial yang bekerja sama denga Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Acara Workshop Geospasial tersebut dilaksanakan di Banjarmasin dengan peserta dari instansi pemerintah dan instansi swasta yang terkait dengan program MP3EI.
Pembicara atau narasumber dalam acara tersebut diantaranya, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Prof Gusti Muhammad Hatta MS, Sekretaris Daerah Kalsel, H Muhammad Arshadi ME, Anggota Komisi VII DPR-RI, Ir Daryatmo Mardiyanto, dan Kepala Badan Informasi Geospasial Dr Asep Karsidi.
Kalimantan Koridor Ke Tiga Ekonomi Pembangunan
Jumat, 9 November 2012 14:00 WIB

M Hatta (herry murdy)