Jakarta (Antaranews Kalsel) - Lagu Indonesia Raya berkumandang sebanyak dua kali menandai kemenangan ganda putri Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dan ganda putra Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika dalam final the 28th Iran Fajr Badminton International Challenge 2019 di Kompleks Olah Raga Enghelab, Kota Karaj, Iran, Kamis (7/2).
Menurut siaran pers KBRI Teheran yang diterima Jumat, sebanyak empat wakil Indonesia berhasil melaju ke babak final turnamen internasional ini, antara lain dua wakil di nomor ganda putra dan dua wakil lainnya dari tunggal putri, dan ganda putri.
Choirunnisa menjadi wakil Indonesia yang turun pertama dalam rangkaian laga final turnamen internasional yang berlangsung dari tanggal 4-7 Februari 2019 ini. Namun, Choirunnisa harus menyerah dua set langsung (16-21, 13-21) kepada unggulan dan juara bertahan asal Thailand, Supanida Katethong.
Dalam partai ganda putri, Nita Violina Marwah/ Putri Syaikah sukses menundukkan unggulan pertama asal Turki, Bengisu Ercetin/Nazlcan Inci, lewat laga dua set langsung 21-17, 21-18.
Sementara itu di final ganda putra mempertandingkan sesama ganda putra Indonesia, yakni pasangan Adnan Maulana dan Ghifari Anandaffa Prihardika menghadapi Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob.
Pasangan Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika unggul straight game 21-18, 21-13, dalam tempo 30 menit. Dengan demikian Tim Indonesia berhasil menggondol dua emas, masing-masing di ganda putra dan putri, dua medali perak masing-masing di tunggal puteri dan ganda putera serta satu medali perunggu di ganda putera pasangan Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin.
Duta Besar RI untuk Iran, Octavino Alimudin, bersama keluarga besar KBRI Tehran dan sejumlah masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran, turut hadir menyaksikan pertandingan dan memberikan semangat kepada kontingen Indonesia yang terdiri dari 22 pebulutangkis dan tiga ofisial.
“Para pemain muda Pelatnas yang dikirim PBSI ke turnamen ini, memperlihatkan bahwa generasi muda bulutangkis Indonesia memang pantas membela Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami senantiasa memberikan dukungan penuh kepada para atlet sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berlaga mengharumkan nama bangsa.” ujar Octavino.
Kompetisi Iran Fajr International Badminton Challenge ke-28 diikuti oleh 29 negara termasuk Indonesia. Kompetisi tahunan yang dilaksanakan sejak tahun 1991 tersebut merupakan kegiatan rutin dalam rangka memperingati Hari Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-40.
Antusiasme publik Iran yang memenuhi dan mendukung pebulutangkis Indonesia di laga final membuktikan perhatian khusus publik Iran terhadap pebulu tangkis Indonesia.
Pada 2015, Indonesia dan Iran telah menyepakati MoU kerja sama Kepemudaan dan Olahraga, dimana Pemerintah Iran juga menyampaikan permintaan dukungan Indonesia dalam pengembangan olah raga bulu tangkis di Iran.
Para pelatih bulu tangkis Indonesia telah dikirim ke Iran dan para pebulutangkis Iran telah melakukan pelatihan bersama di Indonesia, hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi dari kerjasama kedua negara.
Baca juga: PBSI fokuskan Minions ke kejuaraan besar
Menurut siaran pers KBRI Teheran yang diterima Jumat, sebanyak empat wakil Indonesia berhasil melaju ke babak final turnamen internasional ini, antara lain dua wakil di nomor ganda putra dan dua wakil lainnya dari tunggal putri, dan ganda putri.
Choirunnisa menjadi wakil Indonesia yang turun pertama dalam rangkaian laga final turnamen internasional yang berlangsung dari tanggal 4-7 Februari 2019 ini. Namun, Choirunnisa harus menyerah dua set langsung (16-21, 13-21) kepada unggulan dan juara bertahan asal Thailand, Supanida Katethong.
Dalam partai ganda putri, Nita Violina Marwah/ Putri Syaikah sukses menundukkan unggulan pertama asal Turki, Bengisu Ercetin/Nazlcan Inci, lewat laga dua set langsung 21-17, 21-18.
Sementara itu di final ganda putra mempertandingkan sesama ganda putra Indonesia, yakni pasangan Adnan Maulana dan Ghifari Anandaffa Prihardika menghadapi Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob.
Pasangan Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika unggul straight game 21-18, 21-13, dalam tempo 30 menit. Dengan demikian Tim Indonesia berhasil menggondol dua emas, masing-masing di ganda putra dan putri, dua medali perak masing-masing di tunggal puteri dan ganda putera serta satu medali perunggu di ganda putera pasangan Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin.
Duta Besar RI untuk Iran, Octavino Alimudin, bersama keluarga besar KBRI Tehran dan sejumlah masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran, turut hadir menyaksikan pertandingan dan memberikan semangat kepada kontingen Indonesia yang terdiri dari 22 pebulutangkis dan tiga ofisial.
“Para pemain muda Pelatnas yang dikirim PBSI ke turnamen ini, memperlihatkan bahwa generasi muda bulutangkis Indonesia memang pantas membela Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami senantiasa memberikan dukungan penuh kepada para atlet sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berlaga mengharumkan nama bangsa.” ujar Octavino.
Kompetisi Iran Fajr International Badminton Challenge ke-28 diikuti oleh 29 negara termasuk Indonesia. Kompetisi tahunan yang dilaksanakan sejak tahun 1991 tersebut merupakan kegiatan rutin dalam rangka memperingati Hari Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-40.
Antusiasme publik Iran yang memenuhi dan mendukung pebulutangkis Indonesia di laga final membuktikan perhatian khusus publik Iran terhadap pebulu tangkis Indonesia.
Pada 2015, Indonesia dan Iran telah menyepakati MoU kerja sama Kepemudaan dan Olahraga, dimana Pemerintah Iran juga menyampaikan permintaan dukungan Indonesia dalam pengembangan olah raga bulu tangkis di Iran.
Para pelatih bulu tangkis Indonesia telah dikirim ke Iran dan para pebulutangkis Iran telah melakukan pelatihan bersama di Indonesia, hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi dari kerjasama kedua negara.
Baca juga: PBSI fokuskan Minions ke kejuaraan besar
Editor: Aris Budiman