Barabai, (Antaranews Kalsel) - Objek wisata Pagat di Kecamatan Batu Benawa yang dikelola Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) semakin hari semakin berkurang pengunjungnya dan fasilitas di dalam mulai rusak serta kalah bersaing dengan objek wisata di sekitarnya yang dikelola oleh pihak swasta.
"Paling-paling hari minggu yang ramai, kalau hari selain itu sepi dan kebanyak yang datang adalah orang dari daerah luar HST," kata salah satu petugas keamanan dan kebersihan objek wisata Pagat, Iriansyah, Selasa (23/1).
Dia menyampaikan, fasilitas di dalam juga sudah banyak yang rusak seperti jembatan penyebrangan, toilet, gazebo. Bahkan untuk menyemprot rumput di sekitar pun terpaksa memakai duit pribadinya.
Salah seorang pedagang di kawasan objek wisata Pagat Dijah turut mengungkapkan pengunjung yang ramai biasanya hanya pada musim liburan seperti hari raya dan tahun baru, selain hari itu, Dia mengakui memang pengunjungnya sangat sepi bahkan kalau musim hujan seperti ini hampir tak ada yang datang.
"Kalau kami bersama teman-teman dan keluarga lebih memilih liburan ke objek wisata yang lagi ramai sekarang seperti Riam Bajandik, Nateh, Limbuhang dan Bendungan Batang Alai karena lebih murah meriah di Bandingkan ke Pagat karena disana serba bayar," kata Wahyu salah satu warga Barabai.
Dia berharap semoga ada perbaikan dan promosi yang intensif dari Pemerintah sebagai ikon Kabupaten HST dengan legenda Raden Pengantennya. Sangat disayangkan jika terbengkalai dan pengunjungnya tidak ada lagi.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata HST, melalui Kepala Bidang Pariwisata Fakhrurazi saat dikonfirmasi menyampaikan pada tahun 2019 ini sudah ada penganggaran untuk renovasi dan perbaikan beberapa fasilitas objek wisata Pagat Batu Benawa.
"Diantaranya yang akan diperbaiki adalah aula, gazebo, tangga sebelah kiri, toilet, sarana bermain anak, hingga jembatan penyebrangan," katanya.
Pihaknya juga akan menata pedagang dan membuat papan menu agar pengunjung yang datang kesana ketika berbelanja tidak merasa kerampokan.
Hal itu dilakukan karena akan ada event besar pada bulan Juni 2019 mendatang yaitu Paris Van Borneo Event 2019 yang diisi dengan kegiatan lomba foto wisata, festival kuliner tradisional dan pesona carnaval ethnic yang salah satu lokasinya adalah di objek wisata Pagat.
Dia juga berharap, perbaikan fasilitas itu bisa menarik minat pengunjung yang saat ini dinilai mulai kian berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Waspada bencana, petani wajib ikut asuransi
Baca juga: Sebanyak 2.537 kotak suara Pemilu dihancurkan
Baca juga: Proyek tiang jembatan Siring Joewita patah