Barabai, (Antaranews Kalsel) - Sebelas perguruan kuntau yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) membentuk perkumpulan yang diberi nama Komunitas persaudaraan kuntau (Kompak) yang bertempat di Perguruan Cancang Lima Saliwah Desa Wake Kecamatan Batu Benawa, Minggu (6/1).
Kesebelas perguruan Kuntau tersebut masing-masing adalah Perguruan Bangkui Barabai, Naga Saliwah Barabai, Hasyim Harimau Sambar Antang Ilung, Cancang Lima Saliwah Waki, Teratai Putih Ayuang, Biawak Hirang Ilung, Sinding Durian Gantang, Singa Raja Barikin, Jasa Datu Haruyan, Kucing Hitam Pancar Sukur Ayuang dan Subu Jassan Barabai.
Ketua Kompak terpilih, Abdul Manan mengatakan bahwa selama ini seni beladiri kuntau tradisional sangat menurun popularitasnya khususnya di HST, meskipun cukup banyak perguruan yang masih mendalami seni beladiri kuntau ini yang tersebar di wilayah HST.
"Dengan dibentuknya komunitas ini bisa kami jadikan ajang silaturahmi dan berbagi informasi sehingga ke depannya seni beladiri warisan nenek moyang ini tetap eksis dan bisa dilestarikan," ujar Manan yang juga merupakan pelatih perguruan Hasyim Harimau Sambar Antang Desa Ilung .
Mengapa dinamanakan komunitas persaudaraan, Manan yang juga anggota TNI di Kodim 1002 Barabai ini menerangkan, bahwasanya dalam istilah panguntauan sesama pemain kuntau walaupun berbeda perguruan dan aliran dari nenek moyang sampai sekarang adalah badadangsanakan (bersaudara), sehingga pihaknya tetap melestarikan istilah persaudaraan sampai saat ini.
"Setiap perguruan punya bunga (jurus) dengan karakter yang berbeda, ke depannya kami akan menciptakan satu gerakan bunga pembuka yang di dalamnya memuat unsur seluruh perguruan yang tergabung, sehingga bermakna walaupun berbeda perguruan namun tetap satu yaitu sama-sama ingin melestarikan seni beladiri tradisional," katanya.
Salah satu pendekar dari dari perguruan Naga Saliwah, Masruswian yang juga selaku pembina Kompak mengatakan, salut dengan rekan-rekannya yang sama-sama berkeinginan kuat untuk mengembangkan seni beladiri kuntau tradisional khususnya di HST.
Oleh sebab itu, dirinya yang juga merupakan Sekretaris II Dewan Kesenian HST akan mengusulkan agar ditambah satu bidang yaitu Bidang Seni Beladiri Tradisional sehingga DK HST yang merupakan mitra Pemerintah Daerah akan bisa lebih berperan aktif melestarikan beladiri tradisional lebih berkembang.
Tambahnya lagi, berkacamata dari penampilan pada hari jadi ke-59 HST, penampilan kuntau dan silat flashmob mendapat antusias dan apresiasi dari berbagai pihak, sehingga terbentuknya komunitas ini juga sebagai awal kebangkitan kuntau khususnya di Bumi Murakata yang saat ini sudah tercatat 11 perguruan yang jumlah pemain kuntaunya mencapai 500 lebih.
"Melalui Dewan Kesenian, ke depannya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan HST untuk lebih menggelar event seperti festival kuntau maupun menampilkan kuntau diberbagai kegiatan-kegiatan pemerintahan seperti penyambutan tamu maupun kegiatan lainnya," katanya.
Baca juga: Pemkab HST pacu kinerja pembangunan 2019
Baca juga: Sekda HST lepas peserta jalan santai HAB Kemenag ke-73
Baca juga: Satpol-PP HST sita ribuan anak ikan di Pasar Keramat