Jakarta (AntaraNews Kalsel) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ini menguat sebesar 102 poin ke posisi Rp14.499 dibandingkan sebelumnya Rp14.601 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan berkurangnya keyakinan pasar terhadap kenaikan suku bunga the Fed pada Desember memicu dolar AS tertekan terhadap mayoritas mata uang dunia, yang akhirnya berimbas positif pada rupiah.
"Tingkat keyakinan kenaikan suku bunga the Fed pada Desember sekitar 70 persen, sebelumnya sekitar 90 persen, jadi masih tanda tanya, kondisi itu memicu tekanan dolar AS," katanya.
Sedianya, the Fed akan mengadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 18-19 Desember 2018, salah satunya menentukan kebijakan suku bunga acuannya.
Untuk 2019, lanjut dia, kenaikan suku bunga acuan the Fed juga diperkirakan tidak seagresif seperti tahun ini sehingga peluang apresiasi rupiah dapat berlanjut.
Sementara sentimen dari dalam negeri, menurut Ariston Tjendra, relatif cukup kondusif, tercermin dari data cadangan devisa yang meningkat dan inflasi yang terjaga.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (13/12), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.536 dibanding sebelumnya (12/12) di posisi Rp14.577 per dolar AS.
Baca juga: Melemah ke Rp14.624, pergerakan rupiah kembali dibayangi perang dagang
Editor: Ahmad Wijaya