Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Penyakit Rubella tak menyebabkan kematian pada anak namun berbahaya bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil karena mengakibatkan cacat pada Janin.
Dokter Spesialis di Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Dr Islamiyah dewi Yuliantin Sp.A mengatakan Campak bisa mengakibatkan kematian jika terjadi komplikasi penyakit, tetapi Rubella tidak demikian.
"Dampak Rubella pada anak balita hingga anak sekolah hanya berupa demam tidak tinggi dan ruam kemerahan," ujar Dewi.
Dewi mengatakan, Virus Rubella yang menyerang anak balita hanya dikhawatirkan menular pada Ibu Hamil melalui udara atau kontak fisik, bahkan Virus Rubella sudah menjadi ancaman bagi wanita usia subur karena akan menyebabkan Cacat Bawaan pada Janin yang dikandungnya nanti.
Sehingga, kata Dewi, Imunisasi Meases dan Rubella (MR) pada anak balita dan usia sekolah untuk memutus penyebaran Virus Rubella kepada Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil tersebut.
"Sedangkan Virus Rubella sendiri tidak terlalu berbahaya bagi anak usia sekolah dan balita," tandasnya.
Kalau Penyakit Campak memang dikhawatirkan bisa mengakibatkan kematian pada anak jika pada saat bersamaan terjadi komplikasi beberapa penyakit.
Namun Dampak Kematian ini, katanya, jarang terjadi pada anak yang sebelumnya sudah di Imunisasi Campak kecuali jika terjadi penyakit sangat parah akibat komplikasi.
"Karenanya sangat diajurkan bagi anak balita dan usia sekolah terus diberikan Imunisasi Campak Lanjutan termasuk pada kegiatan Imunisasi Campak dan Rubella ini," katanya.
Dewi menerangkan, Imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada anak masih belum lengkap, perlu ada pengulangan (booster) seperti Imunisasi Campak diberikan lagi pada usia 18 tahun. Pada Program BIAS Imunisasi Campak juga diberikan pada anak usia sekolah.
Dikatakan, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Rubella atau Transisi Rubella, maka Kampanye Imunisasi MR hanya sebagai awal pengenalan kepada masyarakat. Selanjutnya Imunisasi Campak sebagai bagian dari rangkaian Imunisasi kepada anak selama ini akan diganti menjadi Imunisasi Campak dan Rubella.
Pemerintah Indonesia sudah menargetkan Indonesia bebas dari Penyakit Campak dan Rubella psda.2020 sehingga diharapkan seluruh masyarakat mendukung kegiatan Kampanye Imunisasj MR yang dilaksanakan hingga Akhir September 2018.
"Dampak Rubella pada anak balita hingga anak sekolah hanya berupa demam tidak tinggi dan ruam kemerahan," ujar Dewi.
Dewi mengatakan, Virus Rubella yang menyerang anak balita hanya dikhawatirkan menular pada Ibu Hamil melalui udara atau kontak fisik, bahkan Virus Rubella sudah menjadi ancaman bagi wanita usia subur karena akan menyebabkan Cacat Bawaan pada Janin yang dikandungnya nanti.
Sehingga, kata Dewi, Imunisasi Meases dan Rubella (MR) pada anak balita dan usia sekolah untuk memutus penyebaran Virus Rubella kepada Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil tersebut.
"Sedangkan Virus Rubella sendiri tidak terlalu berbahaya bagi anak usia sekolah dan balita," tandasnya.
Kalau Penyakit Campak memang dikhawatirkan bisa mengakibatkan kematian pada anak jika pada saat bersamaan terjadi komplikasi beberapa penyakit.
Namun Dampak Kematian ini, katanya, jarang terjadi pada anak yang sebelumnya sudah di Imunisasi Campak kecuali jika terjadi penyakit sangat parah akibat komplikasi.
"Karenanya sangat diajurkan bagi anak balita dan usia sekolah terus diberikan Imunisasi Campak Lanjutan termasuk pada kegiatan Imunisasi Campak dan Rubella ini," katanya.
Dewi menerangkan, Imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada anak masih belum lengkap, perlu ada pengulangan (booster) seperti Imunisasi Campak diberikan lagi pada usia 18 tahun. Pada Program BIAS Imunisasi Campak juga diberikan pada anak usia sekolah.
Dikatakan, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Rubella atau Transisi Rubella, maka Kampanye Imunisasi MR hanya sebagai awal pengenalan kepada masyarakat. Selanjutnya Imunisasi Campak sebagai bagian dari rangkaian Imunisasi kepada anak selama ini akan diganti menjadi Imunisasi Campak dan Rubella.
Pemerintah Indonesia sudah menargetkan Indonesia bebas dari Penyakit Campak dan Rubella psda.2020 sehingga diharapkan seluruh masyarakat mendukung kegiatan Kampanye Imunisasj MR yang dilaksanakan hingga Akhir September 2018.