"Kita pilih titik pantau hilal di Sungai Buluh karena jarak pantau yang cukup terbuka, namun hingga pukul 18.30 Wita tidak berhasil mendapatkan hilal karena tertutup awan," ujar Jahri.
Jahri mengatakan, tim hilal terdiri dari Ketua MUI, Kepala Kementerian Agama, Ketua DPC Muhammadiyah HSU, NU, Pemda dan Badan Hisab Rukyah (BHR) Kabupaten HSU.
Pemantauan dimulai pukul 18.00 wita namun hingga pukul 18 30 wita bulan tidak terlihat karena tertutup oleh awan sehingga tim pemutuskan menghentikan pemantauan untuj selanjutnya melaporkan hasil pemantauan ke Kementerian Agama.
Namun, katanya kemungkinan besar 1 Syawal 1439 H jatuh pada besok (Jum'at) sehingga ada kemungkinan Muhammadiyah dan Nahdiyin akan merayakan lebaran secara bersama-sama.