Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kantor Logistik Kotabaru, Kalimantan Selatan menargetkan selama 2018 mampu menyerap 2.200 ton beras hasil panen petani lokal untuk keperluan bantuan sosial (Bansos), Beras untuk keluarga sejahtera (Rastra).
"Kalau bisa beras yang kita serap dari petani lokal itu untuk memenuhi kebutuhan beras Bansos Rastra di Kotabaru," kata Kepala Kantor Logistik Kotabaru, Nur Endah Saptorini, Ahad.
Dikatakan, target tersebut sekitar 10 persen dari target Kalimantan Selatan.
Saat ini Kantor Logistik Kotabaru telah membeli sekitar 25 ton beras hasil panen petani di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Hingga akhir 2018 nanti, Kepala Kantor Logistik Kotabaru memprediksi mampu menyerap sekitar 200 ton beras lokal.
Dia mengakui, dalam mewujudkan target tersebut menemui kendala di lapangan. Di antaranya, harga beras hasil panen petani lokal jauh lebih mahal dibandingkan harga yang ditetapkan pemerintah Harga Pokok Pembelian (HPP) sebesar Rp7.300 per kilogram.
"Beras lokal di lapangan harganya bervariasi, mulai dari Rp9.600 per kilogram, sedangkan HPP sebesar Rp7.300 per kg, sehingga kita kesulitan untuk membeli beras petani," Rini menambahkan.
Selain persoalan tinggingya harga beras lokal, masalah tingginya kadar air beras juga menjadi persoalan. Petani belum banyak yang memiliki lantai jemur, sehingga kadar air beras diatas standar yang ditetapkan pemerintah.
Secara umum petani diuntungkan dengan harga beras hasil panen mereka yang cukup tinggi, namun benarkah keuntungan tersebut sudah benar-benar dinikmati oleh petani.