Sekretaris GAPKI Kalsel, Hero Setiawan, mengatakan PT SAM menunjukkan secara langsung kesiapsiagaan tersebut dalam apel kesiapsiagaan bencana khususnya karhutla, di kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Kamis (26/4).
"Kami dari GAPKI Kalsel meminta PT Subur Agro Makmur untuk melakukan simulasi pemadaman kebakaran, mereka nantinya akan mbuatkan situasinya benar-benar seperti di wilayah perkebunan,"katanya, melalui sambungan telpon.
Baca juga: PT SAM Siapkan SDM dan Peralatan Berstandar Hadapi Karhutla
Dijelaskan dia, GAPKI Kalsel berharap agar tim brigade dari perusahaan tersebut benar-benar bisa menampilkan ketangkasannya, dalam menangani kebakaran serta supaya peserta yang hadir bisa lebih merasakan kesulitan teman-teman di perkebunan.
Selain itu, PT.Subur Agro Makmur akan memamerkan kelengkapan sarana dan prasarananya dalam kesiapsiagaan karhutla, dan akan ada penjelasan oleh PIC khusus di perusahaan tersebut tentang ketaatan perusahaan terhadap Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 5 Tahun 2018.
"Dalam Permentan tersebut di pasal 12, 13 dan 14 disebutkan bahwa pelaku usaha perkebunan wajib memiliki sistem, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran lahan perkebunan, meliputi organisasi, sumber daya manusia dan operasional pengendalian,"katanya.
Baca juga: BPBD Cek Perlengkapan Siaga Karhutla PT SAM
Gubernur Kalsel, HM Sahbirin Noor, mengatakan antusias dengan peralatan yang telah ditampilkan PT SAM, dengan melihat langsung alat -alat yang dimiliki perusahaan.
"Kita jadi bisa tahu sebenarnya alat apa saja yang dibutuhkan, secara spesifik dalam kesiagaan karhutla," saat mengunjungi stand peralatan, di salah satu perusahaan anggota GAPKI.
Ia juga menanyakan berat peralatan pompa jinjing Khosin, mengangkatnya dan menyarankan yang hadir agar juga memiliki peralatan yang serupa, seraya menunjukan khosin tersebut kepada Polisi dan TNI.
Selanjutnya, Gubernur mencoba Alidade (alat pengukur jarak) seperti teropong, dan dikomentari Danlanud Letkol Pnb Abdul Haris bawah Alidade sangat membantu mengetahui jarak api, sehingga bisa memprediksi jumlah alat dan personil yg akan diturunkan.