Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Selatan periode Maret 2018 tercatat 96,31 atau turun sebesar 1,24 persen dibanding nilai tukar petani pada Februari yang tercatat sebesar 97,52.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, turunnya NTP akibat indeks harga produksi pertanian menurun dan indeks yang dibayar petani naik.
"Penurunan disebabkan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,96 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, jika dilihat masing-masing subsektor maka tiga subsektor pertanian mengalami penurunan nilai tukar yakni subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan rakyat.
Penurunan nilai tukar subsektor tanaman pangan sebesar 1,26 persen, subsektor hortikultura yang turun 0,58 persen dan tanaman perkebunan rakyat turun 2,91 persen.
Disebutkan, penurunan nilai tukar subsektor tanaman pangan terjadi karena indeks harga pada kelompok padi turun 1,00 persen dan kelompok palawija yang mengalami penurunan 0,89 persen.
Sedangkan indeks yang dibayar naik terutama disebabkan naiknya indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga yang naik 0,19 persen dan indeks harga BPPBM naik 0,53 persen.
Penurunan nilai tukar subsektor hortikultura akibat indeks sayur-sayuran turun 1,05 persen dan kelompok buah-buahan yang turun 0,15 persen serta tanaman obat naik 1,40 persen.
Subsektor tanaman perkebunan rakyat turun karena indeks harga dari 106,39 menjadi 103,57 dan subsektor peternakan yang mengalami penurunan sebesar 0,30 persen.
"Penurunan subsektor peternakan karena naiknya indeks harga komoditas kelompok unggas 1,06 persen meski pun kelompok ternak besar dan kecil serta hasil ternak turun," katanya.
Sementara, kenaikan subsektor perikanan sebesar 0,10 persen karena naiknya indeks kelompok perikanan tangkap 0,54 persen dan kelompok budidaya yang turun 0,22 persen.