Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, berupaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) antara lain dengan merangkul dan menjalin kemitraan bidan dan dukun kampung.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) HSS Siti Zainab di Kandangan, Sabtu, mengatakan, program kemitraan tersebut terbukti mampu menurunkan jumlah AKI dan AKB.
Menurut Siti, pada 2016 total AKI dan AKB sebanyak 74 kasus, terdiri dari AKI empat kasus dan AKB 70 kasus, sedangkan pada 2017 turun menjadi 46 kasus yang terdiri AKI empat kasus dan AKB 42 kasus.
"Kami yakin hingga akhir 2017 data tersebut tidak akan terjadi kenaikan siginifikan, karena kami terus melakukan pemantauan dan perbagaikan pelayanan," katanya.
Dijelaskan dia, beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan AKI/AKB di antaranya strategi kemitraan bidan dan dukun kampung.
Kemitraan ini sebelumnya telah diaplikasikan melalui Program Inovasi "Strategi Kemitraan Dukun Kampung dan Bidan Merujuk Ibu Bersalin ke Fasilitas Kesehatan" disingkat "Si Midun ke Faskes".
Selain itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan asuhan persalinan normal dan pelatihan kompentensi bidan.
Dinkes HSS tambah dia, juga konsisten membangun Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) di semua desa, dan memungkinkan untuk dua Poskesdes sekaligus apabila dalam satu desa geografinya sulit.
Penempatan bidan diseluruh desa, diperuntukkan menolong persalinan dan memantau ibu hamil sampai mengatur angka persalinan.
"Mengurangi angka kematian ibu dan bayi sebetulnya butuh peran serta semua pihak, agar masyarakat bisa sejahtera,"katanya.
Ditambahkan dia, dengan hidup sejahtera, anak-anak tidak akan ada lagi yang mengalami gizi buruk, dan ibu hamil juga tak kekurangan gizi.