Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memamerkan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan selama Juli hingga Agustus 2025.
"Beragam produk inovasi mahasiswa ini dipamerkan pada Expo Hasil Karya Mahasiswa di Pendopo Bupati Tanah Bumbu," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM Muhamad Rusmin Nuryadin di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: ULM sampaikan strategi ketahanan pangan pada forum kampus RI-Thailand
Ia mengatakan 233 mahasiswa berasal dari enam program studi di FPIK telah menyelesaikan KKN Tematik di 20 desa di Tanah Bumbu, wilayah pesisir yang dikenal kaya sumber daya perikanan dan kelautan.
Berbagai hasil karya mahasiswa ULM lahir dari pemanfaatan potensi desa setempat yang beberapa di antaranya di Desa Binawara, mahasiswa mengembangkan ekstrak albumin dari ikan gabus dengan inovasi tambahan rempah untuk mengurangi bau amis.
Produk ini bermanfaat bagi ibu hamil, ibu menyusui hingga pemulihan pasca-operasi.
Di Desa Sepunggur, mahasiswa mengolah bandeng asap dan nugget bandeng untuk meningkatkan nilai jual hasil tangkapan warga.
Proses pengasapan dilakukan dengan peralatan sederhana dari drum bekas, sementara olahan nugget menjadi alternatif untuk kampanye gemar makan ikan pada anak-anak.
Mahasiswa di Desa Angsana menggagas program budi daya ikan dalam ember (budikdamber) serta penanaman mangrove dengan tema "Satu Pohon Mangrove Hari Ini, Sejuta Kehidupan di Masa Nanti".
Baca juga: ULM ranks 9th nationally for PAUD research performance
Mereka juga membantu mempromosikan wisata pantai dan mangrove Angsana melalui media sosial.
Dari Desa Pandamaran Jaya, inovasi hadir melalui pemanfaatan limbah bungkil sawit sebagai pakan alternatif ikan.
Program ini didukung dengan pelatihan pemasaran digital untuk produk olahan perikanan seperti abon, stik, dan nugget ikan bandeng yang sebelumnya hanya dijual di sekitar desa.
Ada juga kelompok mahasiswa yang menginisiasi budi daya ikan nila dengan sistem bioflok di Desa Gunung Besar.
Program ini menghasilkan enam kolam bioflok yang siap digunakan untuk pembenihan sampai ikan siap panen.
Kelompok ini juga mengenalkan biota laut kepada anak usia sekolah dasar dan turut menyosialisasikan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka pencegahan stunting.
Baca juga: ULM dongkrak kredibilitas internasional dengan lisensi IELTS
Inovasi lain yang mencuri perhatian datang dari Desa Sungai Lembu, di mana mahasiswa berhasil mengolah limbah cangkang rajungan menjadi tepung kaya kalsium.
Tepung tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai tambahan gizi pada produk olahan seperti nugget, bakso, dan pempek.
Selain itu, produk inovatif berupa kopi mangrove dari kelompok KKN di Desa Pulau Burung, serta atraktor cumi-cumi dan rumah pengering ikan dari kelompok KKN di Desa Juku Eja.
Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa ULM selama kegiatan KKN.
"Ini bukti nyata peran kampus dalam mendorong pengembangan potensi lokal sekaligus mendukung program nasional seperti pencegahan stunting, pengelolaan lingkungan, dan penguatan ekonomi desa," katanya.
Baca juga: ULM duduki peringkat 9 nasional terbaik kinerja penelitian bidang PAUD

